Berbagai produk pertanian dari Sulawesi Barat siap di ekepor ke sejumlah negara Mamuju/Sulawesi Barat ( WartaMerdeka ) - “Terima kasih ...
Berbagai produk pertanian dari Sulawesi Barat siap di ekepor ke sejumlah negara |
Mamuju/Sulawesi Barat (WartaMerdeka) - “Terima kasih saya sudah diundang untuk hadir pada acara pelepasan ekspor di Sulbar. Saya bangga dengan petani, pelaku usaha agribisnis dan dinas terkait semua yang telah mampu ekspor. Ini membuktikan pesan Bapak Presiden untuk ekspor dan investasi telah sampai. Kita kawal dan tingkatkan terus,” ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor produk turunan sawit (RBD Palm Olein) dan pisang kepok untuk tujuan Cina dan Malaysia di halaman SMK Kakao, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar (7/12).
Berdasarkan data dari sistem automasi perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerja Karantina Pertanian Mamuju, komoditas unggulan ekspor dari Sulbar sendiri berasal dari Kabupaten Pasang Kayu, Mamuju Tengah dan Mamuju yang didominasi turunan olahan sawit berupa RBD Palm Olein, RBD Palm Stearin dan Palm Kernel Oil dengan tujuan ekspornya ke Cina dan Jepang.
Mentan yang akrab disapa SYL menambahkan juga, dari data lalulintas yang ada, Provinsi Sulbar sendiri memiliki beberapa potensi komoditas unggulan lain yang selama ini hanya dilalulintaskan ke daerah lain kemudian untuk diekspor kembali. Seperti rumput laut, yaitu sebanyak 105,6 ribu ton (potensi ekspor pada 2019) dengan tujuan ekspor ke China, Argentina, Australia, Jerman, Prancis, Belanda, dan lain-lain namun masih melalui Makassar.
Komoditas lainnya seperti kacang mede sebanyak 26 ribu ton dengan tujuan ekspor ke China, UEA, Belgia, Australia, Jerman, Belanda, Turki, sedangkan kakao biji yang mencapai 12,8 ribu ton diekspor dengan tujuan ke China, Jepang, Jerman, Belanda, Rusia dan Amerika. Sarang burung walet juga memiliki potensi ekspor yaitu sebanyak 212,5 kg dengan tujuan pengiriman ke Hong kong, Malaysia, Singapore dan Taiwan.
SYL mengajak agar selalu bersyukur, karena komoditas pisang kepok dari petani di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah juga ternyata memiliki potensi besar meski saat ini ekspornya masih melalui pelabuhan lain. “Kita tidak boleh jalan masing-masing, harus sama-sama seirama agar tujuan mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan moderen bisa terwujud dan memberi kemaslahatan bagi masyarakat,” jelasnya.
SYL menuturkan ekspor sawit yang pernah mengalami kelesuan selama dua tahun karena diterpa isu negatif juga menjadi pembelajaran bersama. Agar giat peningkatan ekspor produk pertanian tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun harus dikerjakan bersama. “Dibandingkan 2018, ekspor produk turunan sawit dari Sulbar telah meningkat tajam yaitu menjadi 17,8 ton dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 24 ribu ton,” ungkqp Mentan SYL saat melepas ekspor produk turunan sawit sebanyak 12 ribu ton atau senilai Rp. 97,8 milyar (fm).