Kementerian Pertanian banyak lakukan terobosan untuk sejahterakan petani Depok ( WartaMerdeka ) - “Untuk Pertanian Maju, Mandiri, Moder...
Kementerian Pertanian banyak lakukan terobosan untuk sejahterakan petani |
Depok (WartaMerdeka) - “Untuk Pertanian Maju, Mandiri, Modern demi kesejahteraan petani, maka dibutuhkan akselarasi yang cepat di awal Januari melaksanakan kegiatan yang berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas dengan target realisasi anggaran per triwulan adalah 45 persen, 60 persen, 80 persen dan 100 persen, “ ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di Margo Hotel, Depok, Jawa Barat (13/1).
Mentan yang akrab disapa SYL menyebut panen raya akan dimulai dari Maret -April seluas 5 juta hektar, dimana semua agenda sudah harus dipersiapkan. Selain panen, Kementan selanjutnya fokus pada penyerapan gabah sehingga harga tidak anjlok atau memberikan keuntungan pada petani.
Dihadapan ratusan peserta dari seluruh Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupten se-Indonesia, Mentan menekankan pentingnya peranan pertanian dan perangkatnya untuk kehidupan sebuah bangsa dan negara. Oleh karena itu, ia mengecam dan mengajak semua pihak untuk melawan tindakan alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian dan peruntukan lainnya.
“Ada 267 juta penduduk Indonesia ditangan kita yang harus dipenuhi pangannya. Apa yang mereka makan tergantung kerja keras dan yang kita hasilkan. Oleh karena itu kita tidak boleh main-main, karena ini menyangkut harga diri bangsa kita. Persoalan alih fungsi lahan harus kita lawan secara bersama-sama," ungkapnya. "Sanksi bagi pelaku ahli fungsi lahan jika dilakukan perseorangan adalah ancaman penjara 5 tahun. Jika dilakukan korporasi dikenakan sanksi 7 tahun penjara," tegasnya.
Lebih lanjut SYL mengatakan fokus program Kementan di 2020 pun yakni membangun Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Plus yang berbasis digital, atau Kostratani (Komando Strategis Pertanian). Pasalnya, penyuluh adalah ujung tombang pembangunan pertanian modern sehingga keberhasilan pertanian dilakukan dari lapangan. “Kementan juga fokus menciptakan pengusaha milenial. Petani harus berperan penuh dari hulu ke hilir yakni mulai tanam, produksi, petik dan pemasaran dilakukan sendiri hingga ke tingkat ekspor," terangnya (ma).