Rombongan Menko Luhut saat berdialog dengan pengusaha AS yang tergabung di DFC Washington D.C ( WartaMerdeka ) - Saat bertemu U.S. Inte...
Rombongan Menko Luhut saat berdialog dengan pengusaha AS yang tergabung di DFC |
Washington D.C (WartaMerdeka) - Saat bertemu U.S. International Development Finance Corporation (DFC), salah satu topik penting yang dibahas dalam kunjungan Menko Maritom dan Investasi Luhut B. Panjaitan adalah rencana pengembangan Ibu Kota Baru di Indonesia. DFC adalah badan independen milik Pemerintah AS yang menyediakan pembiayaan untuk proyek pengembangan swasta yang akan banyak berinvestasi di negara-negara berkembang.
"Ibu Kota yang baru nanti akan menjadi ibu kota pertama di dunia yang hanya membolehkan mobil elektrik di dalam kota, mobil non-elektrik akan diminta parkir sebelum memasuki kota. Karena nantinya ini akan merupakan kota hijau semua aspeknya harus ramah lingkungan. Luas wilayah ibu kota nanti adalah 256,000 hektar, tetapi masih bisa diperluas hingga 410,000 hektar. Land clearing diharapkan bisa dimulai pertengahan tahun ini, sedangkan master plan akan dimulai akhir tahun nanti," jelas Luhut dihadapan para pengusaha yang tergabung di DFC, dalam pertemuan yang digagas Indonesia-US Strategic Dialogue/USINDO, di Waahington (13/2).
USINDO adalah organisasi non-pemerintah yang didedikasikan untuk meningkatkan pemahaman kedua negara. Organisasi bi-nasional ini diketuai secara bersama oleh perwakilan dari AS dan Indonesia. Dalam dialog tersebut perwakilan perusahaan besar, seperti General Electric, Boeing, Chevron, Chubb, Conoco Phillips, Mitsubushi (Americas), US Chamber of Commerce berdialog dengan Luhut yang datang bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
Topik lain yang dibahas adalah soal bagaimana Indonesia memperkuat peran maritimnya. “Yang menjadi prioritas adalah memperkuat coast guard karena harus diakui selama ini kami lengah bahwa sebagai negara kepulauan coast guard adalah ujung tombak. Lalu kami juga memesan kapal fregat, ocean going, ada drone untuk memperkuat pengawasan di perbatasan laut," papar Luhut.
Kembali ke soal investasi pembangunan ibu kota baru, menurut Luhut, pihak Australia dan Jepang juga sudah mengatakan sangat berminat untuk ikut serta berinvestasi (ma).