Mentan terus turun ke lapangan pantau harga bawang putih dan cabai agar stabil Solo (WartaMerdeka) - Kementerian Pertanian (Kementan) ...
![]() |
Mentan terus turun ke lapangan pantau harga bawang putih dan cabai agar stabil |
Solo (WartaMerdeka) - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan langkah kongkret stabilkan harga bawang putih dan cabai di seluruh daerah. Setelah beberapa hari lalu ada operasi pasar di 22 pasar DKI Jakarta, kali ini Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Wakil Walikota Surakarta, Ahmad Purnomo dan Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nurhamidah melepas Operasi Pasar bawang putih dan cabai di Pasar Gede Surakarta (13/2).
Kegiatan ini dilakukan serentak di 5 Pasar kota Solo, yakni Pasar Gede, Rusukan, Ledoksari, Harjodaksino dan Pasar Gading. Bawang putih dilepas sebanyak 12 ton dengan harga Rp 30 ribu per kg, cabai rawit merah dan cabai besar sebanyak 10 ton seharga Rp 35 ribu per kg dan Rp 30 ribu per kg.
Mentan Syahrul mengatakan Operasi Pasar ini merupakan bentuk nyata tugas negara dalam menyediakan kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau dan stabil. Ketika terjadi kenaikan harga pangan tidak wajar, negara turun cepat bersinergi dengan pemerintah daerah, Polisi dan TNI untuk menyelesaikan bahkan tak main-main
menindak tegas oknum yang mempermainkan pangan.
"Tugas negara hanya satu yakni mengurusi rakyat, bagaimana negara ini makin aman terpenuhi kebutuhannya, salah satunya soal pangan. Inilah menjadi tujuan Operasi Pasar hari ini, peran negara menyediakan pangan dengan harga normal. Ini perintah Bapak Presiden Jokowi, jika ada masalah langsung turun menyatu dengan pemerintah daerah, kekuatan negara dan stakeholder," tegas Syahrul.
![]() |
Ada 5 pasar di Solo yang ditinjau Mentan guna stabilkan harga |
Menurut Syahrul, kenaikan harga bawang putih saat ini hingga mencapai Rp 80 ribu per kg bukanlah disebabkan kekurangan stok. Namun demikian diakibatkan faktor psikologis dari masifnya pemberitaan virus corona sehingga besar kemungkinan terjadi penahanan stok ke pasar oleh distributor.
"Mau ada dan tidak virus corona stok bawang putih kita tetap aman. Stok saat ini ada 84 ribu ton sampai 120 ribu ton. Jadi kenapa terlalu panik. Mungkin panik karena distrubutornya kasih keluar sedikit-sedikit agar harga makin mahal. Kalau begitu, itulah gunanya negara hadir, kalau ada yang timbun tangkap saja," ujarnya.
"Dan saya perintahkan dua dirjen saya, Dirjen Hortikultura dan Kepala Badan Ketahanan Pangan, dua bulan ini jangan urus yang lain, tapi fokus urus bawang putih dan cabai. Saya mau harganya normal. Kepala dinas, Bulog dan Bank mari kita bersama-sama bantu rakyat," ajak Syahrul.
Oleh karena itu, Syahrul mengajak pemerintah daerah, TNI, Polri, perbankan dan asosiasi petani untuk turun tangan bersama menjamin kelancaran ketersediaan pangan. Dalam meningkatkan produksi, Kementerian Pertanian siap membantu petani dan pelaku usaha dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat dengan bunga 6 persen.
"Asosiasi, pedagang dan Bulog mari kita sama-sama turun. Pak Walikota juga kita turun, mau KUR berapa saya siapkan. Dengan KUR kita juga bisa bangun jembatan atau penampung hasil produksi petani agar ke depan stok pangan kita aman, harga tidak lagi dimainkan," ujarnya.
Lebih lanjut Syahrul menegaskan stok bawang putih bulan Februari hingga ke depannya aman. Sebab di akhir Februari hingga Maret terjadi panen raya yang menghasilkan bawang putih sebanyak 50 ribu ton. Bahkan Kementan pun menjamin 10 pangan pokok lainnya (ma).