Mentan SYL saat memberi Kredit Usaha Rakyat ke Petani Kopi asal Garut Jakarta ( WartaMerdeka ) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/...
Mentan SYL saat memberi Kredit Usaha Rakyat ke Petani Kopi asal Garut |
Masih rendahnya produksi yang jauh dari potensi optimal, menurut SYL, disebabkan kondisi tanaman yang sudah tua dan tidak produktif, tanaman yang diusahakan bukan klon/varietas unggul, serangan OPT dan belum diimplementasikannya Good Agricultural Practices (GAP) secara konsisten serta dampak terjadinya perubahan iklim. “Di samping itu, pada aspek hilir, kualitas biji juga masih rendah antara lain karena penanganan panen dan pasca panen belum sesuai Good Handling Practices (GHP),” ucap SYL.
Senada dengan Mentan, Asep Sukarna dari Asosiasi Petani Kopi (APEKI) Bandung Barat Propinsi Jawa Barat mengatakan, fasilitasi penanaman dari Pemerintah dan swadaya masyarakat dalam kurun waktu lima tahun terakhir sangat tinggi. Namun, Asep menjelaskan pembangunan atau fasilitasi Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan pasca panen belum memadai. Ini bisa menjadi bom waktu dikarenakan produksi melimpah sedangkan sarana dan prasarana pengolahan kurang.
“Apalagi sekarang kita menghadapi virus corona yang berpotensi menghambat ekspor. Sekarang ini para importir kondisinya masih menahan PO-nya. Padahal 70 persen kopi asalan di Jabar di ekspor ke luar negeri. Kalau tidak ada rencana strategis memaksimalkan pasar lokal bisa terjadi penumpukan produksi dan penurunan harga,” jelasnya.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan telah melakukan berbagai upaya, seperti pengembangan kopi berkelanjutan dengan kegiatan utamanya yaitu perluasan, rehabilitasi, intensifikasi, bantuan alsin pasca panen termasuk unit pengolahan. Juga, mendorong kemandirian petani dalam mengembangkan usaha taninya dengan mengakses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Skema pembiayaan KUR 2020, untuk sub sektor perkebunan dialokasikan Rp. 20,37 triliun. Dari jumlah itu, KUR komoditas kopi ditargetkan sebesar Rp. 3,96 triliun pada kegiatan hulu dan Rp. 60 milyar pada kegiatan hilir,” papar SYL. Pada kesempatan itu, Mentan secara simbolik menyerahkan KUR Kopi kepada petani kopi asal Jawa barat dengan nilai 194 juta rupiah dari Bank BNI, BRI dan Mandiri (dh).