Prestasi film pariwisata Indonesia di kancah dunia masih diakui keunggulannya Jakarta ( WartaMerdeka ) – Dua film pendek produksi Kemen...
Prestasi film pariwisata Indonesia di kancah dunia masih diakui keunggulannya |
Penghargaan tersebut yakni kategori Region Promotional Film dengan judul "Danau Toba – The Biggest Caldera Lake in the World" dan kedua kategori Eco-tourism Promotional Clip dengan judul "Raja Ampat – The King of the Ocean". Capaian prestasi tersebut disampaikan langsung Duta Besar RI untuk Bulgaria Sri Astari Rasjid kepada Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya.
Nia dalam keterangannya di Jakarta (5/5) menyambut baik raihan dua penghargaan pada ITFF. Ia mengatakan, film dapat menjadi sarana efektif untuk promosi industri pariwisata. “Dua penghargaan di tengah pandemi Covid-19 ini, jadi salah satu cara kita mengkomunikasikan ke dunia atau soft promotion kalau Indonesia tetap ada dan indah untuk dikunjungi saat pandemi usai sebagaimana dalam strategi komunikasi kepada wisman untuk #StayAtHome dan #TravelTomorrow,", ucap Nia yang juga mengajak melihat website www.indonesia.travel.
Menurut Nia, penghargaan ini juga bentuk dukungan terhadap industri film tanah air, tidak hanya untuk proses produksinya, tetapi juga ekosistem secara keseluruhan.
“Prestasi ini kabar yang sangat baik untuk industri. Kemenparekraf dalam hal ini harus terus mendukung ekosistemnya, tidak hanya produksinya saja,” tambahnya.
Seperti diketahui, misi ITFF untuk promosi
produksi film pariwisata dan merangsang agar film pariwisata semakin berkembang seiring tren perfilman dunia. Indonesia sudah mengikuti festival ini sejak 2015.
Pada ITFF 2017, Indonesia dapat dua penghargaan sekaligus dengan judul “Indonesia, Wonderful World” dengan penghargaan Grand Prix Award dan Film “Wonderful Indonesia, a Visual Journey Through Wakatobi” meraih kategori Nature and Ecotourism pada sub-kategori Advertising Film (ag/dh).