Sorong (WartaMerdeka) – Guna memastikan alur pelayaran aman bagi Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) menggelar Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) hidro-oseanografi di alur pelayaran menuju dermaga baru Komando Armada III Distrik Salawati, Sorong, Papua Barat. Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro di Jakarta mengatakan (29/4), Koarmada III saat ini terus melakukan pembangunan fasilitas penunjang dan gedung Mako Armada III di distrik Salawati. Seiring dengan pembangunan fasilitas labuh TNI AL tersebut dan untuk mendukung kegiatan peresmian dermaga, maka Pushidrosal mengirim Tim Survei untuk Opssurta Hidros selama 35 hari di perairan Selat Sele. “Survei yang dilakukan Pushidrosal ini bertujuan untuk memastikan rute Alur Pelayaran menuju dermaga baru Koarmada III di Distrik Salawati ini aman dilayari oleh unsur-unsur KRI yang akan sandar di dermaga Koarmada III, baik saat kegiatan peresmian dermaga maupunmendukung kegiatan OMP/OMSP di masa mendatang. Selain itu, data hidro-oseanografi yang diperoleh dipergunakan untuk penentuan posisi peletakan rambu navigasi dan akan dipergunakan pembuatan peta khusus Alur pelayaran hingga Dermaga Koormada III , serta untuk memperbaharui Peta Laut Indonesia nomor 185” jelas Kapushidrosal.
Tim Pushidrosal pastikan dermaga Koarmada III aman disinggahi KRI |
Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro di Jakarta mengatakan (29/4), Koarmada III saat ini terus melakukan pembangunan fasilitas penunjang dan gedung Mako Armada III di distrik Salawati. Seiring dengan pembangunan fasilitas labuh TNI AL tersebut dan untuk mendukung kegiatan peresmian dermaga, maka Pushidrosal mengirim Tim Survei untuk Opssurta Hidros selama 35 hari di perairan Selat Sele.
“Survei yang dilakukan Pushidrosal ini bertujuan untuk memastikan rute Alur Pelayaran menuju dermaga baru Koarmada III di Distrik Salawati ini aman dilayari oleh unsur-unsur KRI yang akan sandar di dermaga Koarmada III, baik saat kegiatan peresmian dermaga maupunmendukung kegiatan OMP/OMSP di masa mendatang. Selain itu, data hidro-oseanografi yang diperoleh dipergunakan untuk penentuan posisi peletakan rambu navigasi dan akan dipergunakan pembuatan peta khusus Alur pelayaran hingga Dermaga Koormada III , serta untuk memperbaharui Peta Laut Indonesia nomor 185” jelas Kapushidrosal.
Selama 35 hari tim survei Pushidrosal berjumlah 12 personel di bawah pimpinan Mayor Laut (P) Mustika Ari Wibowo melaksanakan kegiatan survei meliputi; Penetapan titik kontrol horisontal dan vertikal, Pengukuran Bathymetri, Investigasi Kedangkalan, Pengukuran Sub Bottom Profile, Pengukuran Pengukuran Pasang Surut, Pengukuran Arus, Pengukuran CTD, Pengukuran sedimentasi, Pengambilan Sampel Dasar Laut, penentuan posisi pemasangan rambu, Uji rute alur pelayaran, serta Pengukuran Detil Darat komplek Koarmada III.
“Pemutakhiran data hidro-oseanografi ini mutlak dibutuhkan guna meningkatan level kepercayaan/Category Zone Of Confident (CatZoc) dan keselamatan bagi unsur-unsur KRI yang akan keluar masuk menuju dermaga Koarmada III,” papar Kapushidrosal.
Salah satu kegiatan nyata untuk memberikan level kepercayaan tersebut adalah dengan didapatkan hasil kedalaman full coverage area tersebut dimana rintangan dan bahaya pelayaran tergambarkan pada Peta Laut Indonesia no 185. Setelah Tim Survei selesai seluruh kegiatan dengam data hidro-oseanografi, dilakukan uji coba rute alur pelayaran yang telah ditetapkan dengan wahana apung KRI Albakora 867 pada 10 April 2020 lalu dan berjalan lancar (ma).