Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah Jakarta ( WartaMerdeka ) – Saat krisis pandemi Covid-19, Keme...
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah |
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah, langsung memimpin rapat virtual pencegahan Karhutla di Sumatera Selatan (6/5). ''Situasi COVID-19 cukup memberi tantangan pada kerja lapangan, karenanya KLHK sangat membutuhkan kerjasama dari semua perangkat terkait di daerah agar tidak terjadi Karhutla, terutama di Sumatera Selatan yang termasuk daerah rawan,'' ucap Karliansyah.
Karliansyah menyampaikan berbagai upaya pencegahan karhutla melalui pemulihan ekosistem gambut, serta capaian ketaatan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT), yang menjadi kewajiban perusahaan untuk menghindari karhutla berulang. Dari hasil evaluasi pemegang izin perkebunan (HGU), pencegahan karhutla melalui pemulihan ekosistem gambut ditempuh dengan membangun beberapa infrastruktur seperti Titik Penataan-TMAT Manual, TP-TMAT Logger, dan sekat kanal.
Sementara di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), pencegahan melalui pemulihan ekosistem gambut, membangun beberapa infrastruktur seperti 376 Titik Penataan-TMAT Manual, TMAT otomatis 106 unit, stasiun curah hujan 7 unit, dan 321 unit sekat kanal. ''Hasilnya tidak terjadi Karhutla pada 2019 di areal gambut yang telah diintervensi pembasahan, ataupun pada areal gambut yang dipulihkan. Kita berharap ini dapat dipertahankan di tahun ini, karena para pihak juga sudah menyatakan siap bekerjasama dengan tim satgas,'' jelas Karliansyah.
Sambut musim kemarau di wilayah Sumatera yang diprediksi puncaknya terjadi pada Juli-Agustus, KLHK menyiapkan peta kelembapan tanah (Soil Moisture), dan dapat diakses di pkgppkl.menlhk.go.id. Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan, Edwar, melaporkan berbagai kesiapan dan rencana kerja Pemintah Provinsi Sumatera Selatan dalam mengatasi Karhutla 2020.
''Kami juga sudah menyampaikan surat dari Ibu Menteri LHK ke Pemerintah Kabupaten terkait kewaspadaan dan penanganan karhutla. Bapak Gubernur juga memberikan bantuan keuangan Rp35 miliar ke daerah-daerah rawan Karhutla,'' ungkap Edwar (ma).