Mentan bersama pejabat daerah Cilacap saat memberi bantuan stimulan Cilacap ( WartaMerdeka ) – Setelah melakukan percepatan tanam di J...
Mentan bersama pejabat daerah Cilacap saat memberi bantuan stimulan |
Dalam kunjungan ini Kementan menggulirkan bantuan stimulan untuk Cilacap sebesar Rp 26 miliar. “Oleh karena itu, dengan dana yang ada kami hadir ingin mendukung pertanian Cilacap. Saya mohon izin kepada Pak Gubernur, Kapolda, TNI dan Pak Bupati, Cilacap ini kita bantu. Masih banyak lahan-lahan kosong. Cilacap memiliki lahan sawah 64 ribu hektar, kalau dikali 8 ton per hektar, berarti ada 512 ribu ton gabah kering panen,” ucap Syahrul pada acara panen dan tanam padi di Desa Sidaurip, Kecamatan, Gandrungmangu, Cilacap.
Syahrul menyebut komitmen Kementan dalam meningkatkan produksi beras dan percepatan tanam yakni melalui Gerakan Olah Tanah dan Tanam (GPOT), pemberitan bantuan benih, alat mesin pertanian, Kredit Usaha Rakyat (KUR), asuransi pertanian dan pendampingan yang masif. Pada 2020, secara nasional pemerintah targetkan luas tanam padi 11,66 juta ha, menghasilkan 33,6 juta ton beras, sementara sasaran luas tanam padi pada musim kemarau hingga september 2020 sebesar 5,6 juta hektar.
“Kami mengharapkan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Kostratani (Komando Strategi Pertanian,- red) di Kecamatan sebagai ujung tombak nya. Komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan pencapaian sasaran tanam padi,” ujarnya.
Syahrul menegaskan, menuju kemandirian pangan, sasaran tanam padi 2020 cukup tinggi dibanding realisasi sebelumnya. Langkah nyata yang ditempuh adalah pertanaman padi Mei hingga September 2020 harus dioptimalkan. “Kami mengharapkan di masing-masing daerah yang mempunyai potensi luas lahan yang ada dapat dimaksimalkan, melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan cara percepatan pengolahan lahan sehingga dapat segera melakukan tanam padi, pemanfaatan jaringan irigasi yang telah dibangun, dan perluasan di areal baru pada lahan kering, lahan rawa-lebak, dan hasil cetak sawah,” jelasnya.
“Yang terpenting juga adalah bagaimana kita mempercepat pelaksanaan kegiatan APBN dan APBD tahun 2020 dan meningkatkan pendampingan dan pengawalan pelaksanaan kegiatan di lapangan oleh penyuluh, babinsa, POPT (petugas organisme pengganggu tanaman, red), Pengawas Benih Tanaman, dan Kepala Cabang Dinas di Kecamatan,” tambah Syahrul.
Sementara Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji memuji perhatian Kementan dalam menggenjot produksi pangan, khususnya padi di daerahnya. Ia menegaskan persediaan beras di 2020 aman, karena ada stok dari surplus 2019 sebanyak 265.000 ton beras. “Oleh karena itu, kami prediksi panen padi di 2020 akan mencapai 786.364 ton. Panen padi di Cilacap sudah berjalan sejak awal 2020. Jadi produksi padi kami yakin surplus bahkan bisa disuplai ke daerah lain,” ujar Bupati.