Wisata Raja Ampat bakal difokuskan untuk pengembangan konservasi Jakarta ( WartaMerdeka ) – Memasuki fase transisi pasca penerapan pem...
Wisata Raja Ampat bakal difokuskan untuk pengembangan konservasi |
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Aryo Hanggono di Jakarta menyebut, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sejak awal diperkenalkan kepada masyarakat internasional sebagai destinasi pariwisata ekologis atau pariwisata berkelanjutan, dan tak menerapkan mass tourism (pariwisata massal).
“Kabupaten Raja Ampat telah menerapkan pariwisata berkelanjutan dengan adanya dokumen daya dukung kegiatan pariwisata pada setiap spot wisata, code of conduct pariwisata, Raja Ampat mooring system, program mengurangi sampah plastik, Sasi Laut dan pengelolaan biota eksotik pari manta. Sehingga penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dengan ekologi konservasi alam, budaya serta sosial dalam pelaksanaan new normal pariwisata di Kabupaten Raja Ampat,” jelas Aryo.
Menurut Aryo, upaya konservasi bertujuan mendukung kegiatan pariwisata sebagai mekanisme pendanaan berkelanjutan dari kegiatan konservasi itu sendiri, sehingga keseimbangan antar elemen dapat menjadi perhatian dalam pelaksanaan new normal di Kabupaten Raja Ampat.
Sementara Kepala BKKPN Kupang Ikram M. Sangadji menyampaikan, menghadapi pariwisata new normal akan disusun timeline yang dijadwalkan akan dibuka pada Desember 2020 mendatang. Pedoman umum pariwisata new normal antara lain berupa pembuatan pedoman, sistem satu pintu untuk pariwisata Raja Ampat, pengecekan wisatawan pada pintu masuk bandara/pelabuhan dan digitalisasi sistem reservasi. Selain itu, juga dilakukan penguatan sarana prasarana kesehatan untuk mendukung kegiatan pariwisata new normal dengan pengembangan sentra kesehatan di tingkat distrik, puskesmas terpadu di dalam kawasan serta penyiapan SDM medis dan paramedis yang berkualitas.
Jadi, prinsip utama new normal pariwisata dalam kawasan konservasi perairan adalah menjamin terlaksananya aktivitas wisata dengan prinsip 4K yaitu Kesehatan, Keselamatan, Kenyamanan dan Kepuasan. Raja Ampat perlu fokus pada pariwisata terbatas yang mengutamakan masyarakat lokal sebagai penerima keuntungan dari kegiatan pariwisata dan mengedepankan pariwisata yang tidak merusak alam/budaya warisan masyarakat Papua.
Persiapan new normal pariwisata di Raja Ampat pernah dibahas lewat webinar (10/6), menghadirkan pihak terkait seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Conservation International, Fauna & Flora International, Indonesian Ecotourism Network, Konservasi Alam Nusantara, RADRA dan PUWSI (ma).
Foto: Dok.Kemenparekeraf