Wisatawan domestik paling cepat diandalkan saat proses transisi pascapandemi Jakarta ( WartaMerdeka ) – Sambut era Adaptasi Kebiasaan ...
Wisatawan domestik paling cepat diandalkan saat proses transisi pascapandemi |
“Memang sampai detik ini belum ada kepastian, kapan itu akan dimulai. Namun dari sekarang langkah-langkah kita menuju kesana sudah kerjakan. Kita terus mendampingi Kemenparekraf dalam rangka mempersiapkan menuju new normal itu sendiri. Mulai dengan membangun kekuatan wisata domestik kita. “Salah satu kekuatan dalam rangka pemulihan kepariwisataan kita, maka pariwisata domestik lah ujung tombaknya,” ucap Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan sekaligus Plt Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Kosmas Harefa saat wawancara di Jakarta (15/06).
Menurut Kosmas, saat ini telah disiapkan protokol nasional, sebagai kebijakan bergantung pada pemetaan yang sudah dilakukan pihak berkompeten seperti Gugus Tugas dan Kementerian Kesehatan. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
“Kita terus melakukan koordinasi termasuk dengan teman-teman di daerah. Minggu kemarin, kita laksanakan rapat bersama, Karena kalau umpamanya hanya pemerintah pusat yang siap, itu juga tidak baik. Makanya kita terus berkoordinasi sehingga kita punya gerak langkah yang sama. Apa yang harus disiapkan, kondisi daerahnya seperti apa dan bagaimana juga koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata di daerahnya,” sambung Kosmas.
“Berbagai kebijakan dilahirkan diantaranya relaksasi pajak, PPh pasal 21 dan pasal 25 yang sudah terbit, juga kita mendorong supaya sektor pariwisata ekonomi kreatif masuk ke dalam paket pemulihan ekonomi nasional khususnya destinasi super prioritas seperti arahan Presiden Jokowi agar terus kita kawal. Kita pastikan teman-teman daerah bisa merasakan kebijakan itu,” papar Kosmas.
Digarisbawahu juga pentingnya dukungan dari Kementerian Dalam Negeri berupa Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 1/2020 tentang upaya membantu pemulihan, memberikan keringanan kepada para pelaku industri pariwisata. Serta dalam pelaksanaan di lapangan, diharapkan protokol nasional disesuaikan dengan karakteristik masing-masing destinasi atau daerah. Karena, protokol ini menjadi rujukan bagi pihak daerah untuk membuat SOP masing-masing.
“Saya pikir kalau selama pandemi ini kita bekerja, saya kira tidak ada hambatan dalam melakukan koordinasi. Hanya kita butuh kerja cepat dan bekerja lebih keras lagi. Kita kedepankan bagaimana memberikan kontribusi untuk negara kita, membangun komunikasi dan mendorong teman-teman di daerah agar tetap semangat dan tentunya optimis,” ajak Kosmas (ma).
Foto: abri