Bali masih menjadi incaran favorit wisatawan asal Australia Jakarta ( WartaMerdeka ) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Bada...
![]() |
Bali masih menjadi incaran favorit wisatawan asal Australia |
Menurut Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran kKemenparekraf/Baparekraf, tujuan dari webinar ini adalah menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia serta memfasilitasi industri pariwisata Australia dengan Indonesia untuk mempertahankan hubungan kerja sama dalam menghadapi pariwisata di era normal baru.
"Australia adalah pasar yang penting bagi Indonesia, terutama Bali," ucap Nia (17/6). Turut hadir dalam webinar tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan, serta Founder & Director Ubud Food Festival dan Ubud Writers and Readers Festival, Janet DeNeefe.
Dari data 2019, Australia merupakan penyumbang wisatawan terbesar kedua ke Bali setelah Cina. Tercatat tahun lalu wisman asal Australia yang berkunjung ke Bali sebanyak 1.241.128 orang. Karena itu, penting bagi Indonesia untuk dapat terus menjalin kerja sama dengan mitra industri pariwisata dari Australia. Termasuk dengan terus memberikan product update kepada industri di Australia terkait apa yang sudah dikerjakan oleh Indonesia termasuk pemerintah daerah untuk mempersiapkan destinasi wisata dan menyambut kembali kunjungan wisatawan kelak.
Saat ini Indonesia terus berupaya dengan maksimal dalam menekan penyebaran virus COVID-19. Termasuk di Bali, salah satu destinasi wisata terbaik dunia. Kemenparekraf sendiri telah menyiapkan handbook yang mengacu kepada standar global sebagai panduan teknis untuk pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Handbook ini merupakan turunan yang lebih detil dari protokol yang sedang disusun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan masukan dari Kemenparekraf untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sementara Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyebut, Pemerintah Provinsi Bali masih belum menentukan kapan tepatnya pariwisata akan dibuka. Hingga saat ini pemerintah provinsi masih fokus dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 dengan terus bersinergi dengan masyarakat dan komunitas lokal termasuk pecalang. Sedikitnya ada 11 indikator yang harus dapat dipenuhi untuk dapat membuka lagi pariwisata di Bali. Diantaranya adalah jumlah kasus positif Covid-19 berkurang selama 14 hari terakhir sejak puncak tertinggi kasus, serta meningkatnya jumlah pasien yang sembuh.