Siak (WartaMerdeka) – Para petani di Kampung Laksamana, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau, cukup puas dengan hasil panen perdana tahun ini. Bahkan jika dibandingkan dengan periode lalu, hasilnya lebih meningkat. Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Siak, Arisman, hasil panen padi di kampung tersebut tahun ini tak berpengaruh dengan adanya wabah virus Covid-19.
Masyarakat sudah tambah cerdas untuk berani melakukan terobosan beralih bercocok tanam |
Siak (WartaMerdeka) – Para petani di Kampung Laksamana, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau, cukup puas dengan hasil panen perdana tahun ini. Bahkan jika dibandingkan dengan periode lalu, hasilnya lebih meningkat. Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Siak, Arisman, hasil panen padi di kampung tersebut tahun ini tak berpengaruh dengan adanya wabah virus Covid-19.
Terbukti, panen perdana 2020 bisa menghasilkan 6-8 ton gabah kering per hektarnya. Sedangkan di 2019 hanya diangka 5,5 ton. "Kalau dipikir-pikir memang tidak berpengaruh. Ini dilihat dari hasilnya yang naik signifikan," kata Arisman. Hasil yang cukup memuaskan ini, kata Arisman, tak terlepas karena cuaca mendukung. Total luas persawahan panen 208 hektare. "Petani di sini semua menerapkan IP 200, dan menggunakan varietas inpari 42," ucap Arisman.
Bupati Siak Alfedri ikut memuji warga Kampung Laksamana yang mulai alih fungsi lahan sawit ke padi. Sebab, pada panen perdana ini, salah seorang warga kampung itu sebelumnya telah mengubah lahan sawit seluas 7 hektare ke persawahan. "Kalau hasil panennya mencapai 6-8 ton per hektare, uangnya bisa sampai Rp27 juta rupiah sekali tanam. Waktu panennya juga tidak terlalu lama. Tentu untung dibanding tanam sawit," jelas Alfedri.
“Kami apresiasi, tahun ini sudah ada alih fungsi lahan sawit kembali ke padi 7 ha. Lebih banyak hasil padi daripada sawit. Rencana kita akan melakukan penataan dan pengelolaan persawahan yang baik dengan mendorong sistem pengairan dengan pompanisasi dan pipanisasi. Sudah diusulkan lewat APBN mudah-mudahanan bisa diprogramkan untuk tersier sehingga system pengairan lebih baik,” sambungnya
Terkait mekanisasi, Alfedri menyebut yang belum ada tinggal transpalanter. “Yang lain sudah dapat semua. Alsintan sudah diberikan ke poktan. Dengan alsintan yang lengkap dan saprodi yang lengkap Insya allah produksi meningkat dan ekonomi masyarakat lebih baik,” terang Bupati.
Sebagai informasi luas lahan sedang dipanen 200 hektar, dengan total sawah 800. Pemerintah akan membuat sistem one planning dan one managemen serdong mendorong musim hujan sudah tanam semua. Dari data Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Siak, dalam tiga tahun terakhir, 237 hektar lahan kebun kelapa sawit rakyat di Kabupaten Siak sudah berubah menjadi persawahan, tersebar di beberapa kampung (desa) yakni di Kampung Buantan Lestari, Tuah Indrapura, Kemuning Muda, Jatibaru Langsat Permai dan yang terkahir 7 hekatare di Kampung Laksamana (lw).