Polewali Mandar (WartaMerdeka) – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Ali Baal Masdar menggalakkan penanaman kedelai berskal luas dalam rangka mensukseskan program ketahanan pangan. Ali Baal mengawali kegiatannya dengan penanaman benih kedelai pada lahan di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar (22/07). “Tentu kita berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya ini, pertama produksi kedelai kita bisa mengurangi impor, kedua bagaimana bisa mensejahterakan masyarakat," kata Ali Baal. Menurutnya, pemerintah siap memberi dukungan penuh kepada masyarakat, berupa benih, pupuk dan alsintan (alat mesin pertanian) diberikan secara gratis oleh pemerintah sehingga masyarakat tinggal melakukan penanam dan produksi. “Untuk mensukseskan program peningkatan ketahanan pangan ini, Pemprov Sulbar menargetkan melakukan penanaman kedelai di atas lahan seluas 50 ribu hektar untuk empat kabupaten, yakni Polewali Mandar, Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayupada tahun 2021 mendatang,” tuturnya. Pada kesempatan sama, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengaku siap sediakan lahan untuk mensukseskan program penanaman kedelai seluas 35-40 ribu hektar, tapi efektifnya 17 ribu hektar. "Kalau betul memang serius, kita harus bicara teknis, karena yang penting model kerjasamanya seperti apa, karena katanya ada asuransi, tapi apa betul. Jangan sampai masyarakat sudah ramai-ramai kesana, tetapi tidak terbukti, karena sudah banyak kejadian seperti itu," ujar Bupati yang akrab disapa AIM ini. Selain itu, AIM berharap agar program penanaman kedelai ini tidak merugikan pihak lain, khususnya petani. Dengan demikian, perlu ada tindak lanjut, pertemuan lebih lanjut ke depan, bagaimana apa yang diinginkan investor dan pemerintah Sulbar. Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyebutkan, kedelai sebagai salah satu tanaman pangan yang perlu adanya peran serta para pemangku kepentingan untuk intens menggenjot kembali kejayaannya di Indonesia. Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, komoditas strategis harus benar-benar serius ditingkatkan produksinya dan diperluas pengembanganya. “Untuk itu perlu adanya pengembangan varietas benih yang provitasnya di atas 3 ton per hektar, kuncinya pengembangan kedelai ada di aspek benih dan harga. Seluruh benih unggul yang ada di litbang harus disalurkan untuk peningkatan produksi,” ucapnya. Suwandi menjelaskan perumusan sistem pemasaran produk menjadi hal yang mesti diperhatikan untuk bisa mengenalkan produk lokal. Komitmen Kementan terhadap kedelai sangat kuat salah satunya ditunjukkan Mentan Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu saat mencanangkan tanam kedelai di Sulawesi Utara.
Produktifitas keledai Sulawesi Barat sangat menjanjikan dan terus ditingkatkan |