Jakarta (WartaMerdeka) – Menteri Pertanian/Mentan Syahrul Yasin Limpo mengajak para pelaku bisnis yang tergabung Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) pro aktif menyampaikan gagasannya mendorong ekspor komoditas pertanian pada masa adaptasi hidup baru saat pandemi Covid-19. “Di era new normal ini, Kadin mau apa? Saya juga bisa backup apa? Menurut pikiran saya, sampai dua tahun kedepan, bisnis yang bisa berjalan hanya pertanian. Kalau begitu, kita butuh kiprah Kadin, negara butuh Kadin," ucap Mentan saat membahas peluang ekspor dalam webinar dengan Kadin bertema "Ayo Jual dan Beli Produk Sendiri" (22/7). Hasil pertanian Indonesia, sambung Syahrul, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kinerja ekspor, karena sangat dibutuhkan oleh negara lain. “Di pertanian kita punya kekuatan di hortikultura cukup bagus, kita punya kekuatan di tanaman pangan. Kita bisa ekspor tanaman pangan, siapa bilang negara lain tidak membutuhkan beras kita? Saya di Makassar ekspor ke Korea Selatan, Fiilipina. Beras premium utama kok yang kita ekspor” kisah Syahrul. Berkaca pada neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2020, Mentan menyebut kegiatan ekspor Indonesia dari pertanian mendapat nilai cukup memuaskan dan ini merupakan celah yang dapat dijemput oleh para pengusaha di Kadin. Mentan menambahkan, ekspor perkebunan penyokong lainnya, dihasilkan dari kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, kopi, pala, kayu manis, lada, cengkeh dan teh. Sedangkan negara tujuan utama ekspor pertanian secara keseluruhan per Januari sampai Juni 2020 adalah negara India, China, Amerika, Pakistan, Belanda, Jepang, Malaysia, Bangladesh, Itali. Singkatnya, Mentan mengajak Kadin untuk bersinergi mendukung program tersebut. “Kalau bicara ekspor saya paling bergairah, saya paling siap. Tahun lalu ekspor kita sekitar 400 trilyun. Kita buat sampai 1000 trilyun yuk. Kita punya komoditi yang luar biasa, kita punya banyak seller, orang Eropa, Amerika dan Asia yang lainnya cari buah kita. Sayur kita bahkan beras kita dicari, tanah kita subur banget,” paparnya. Sementara Ketua Komite Tetap Hortikultura Kadin, Karen Tambayong menyampaikan, ide mengenai rencana pembuatan shelter produk pertanian di Batam. Menurut Karen, Batam merupakan daerah strategis penghubung ekspor komoditas pertanian dari negara Indonesia ke Singapura. “Ada baiknya rencana membuat ‘Hub’ untuk produk pertanian di Batam, dan ini adalah kesempatan bagi kita, karena Singapura masih terbatas,” jelas Karen.
Potensi Kadin sangat besar dalam menopang ekspor produk pertanian |