Patuhi Protokol Kesehatan, Kunci Utama Adaptasi Kebiasaan Baru

Jakarta (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyebut, menerapkan protokol kesehatan dengan benar jadi kunci utama dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru. Noviendi Makalam, Analisis Kebijakan Kemenparekraf, dalam Seminar Daring “Adaptasi Kebiasaan Baru yang Sehat, Aman, dan Produktif Bagi Para Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” (22/7), mengatakan hingga kini pandemi Covid-19 belum berakhi. “Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin untuk menyembuhkan penyakit Covid-19 ini. Akan tetapi, aktivitas masyarakat harus terus berjalan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat perlu membiasakan diri pada aturan atau protokol kesehatan yang telah dibentuk oleh pemerintah,” kata Noviendi. Protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) harus diterapkan dengan benar dan disiplin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, khususnya bagi para pelaku usaha maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf. Tenaga Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemenparekraf, Santi Paramita, memaparkan, Covid-19 memunculkan tatanan dan perilaku baru masyarakat, sehingga dibutuhkan kreativitas dan adaptasi yang cepat, baik pelaku usaha parekraf maupun konsumen. “Adaptasi yang cepat ini adalah bentuk upaya untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan pelaku usaha parekraf dan masyarakat,” ujar Santi. Santi menambahkan, agar adaptasi kebiasaan baru ini dijalankan dengan benar dan sesuai SOP, Kemenparekraf telah meluncurkan handbook sebagai panduan protokol kesehatan untuk para pelaku parekraf dalam mempersiapkan diri serta memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi akan produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Sementara Senior Medical Editor Alodokter, dr. Ciho Olfriani, mengingatkan sektor pariwsata sulit menerapkan phsycal distancing, karena kegiatannya selalu berdampingan dengan wisatawan dan masyarakat luas. Ini membuat sektor pariwisata masuk kategori medium esposure risk atau risiko cukup tinggi terhadap penyebaran Covid-19. “Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dalam era adaptasi kebiasaan baru, para pelaku parekraf harus memperhatikan cara cuci tangan dan penggunaan masker dengan benar dan tepat,” jelas Ciho (ag/at).

Wisatawan harus selalu diingat soal protokol kesehatan di masa pandemi
Jakarta (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyebut, menerapkan protokol kesehatan dengan benar jadi kunci utama dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru. Noviendi Makalam, Analisis Kebijakan Kemenparekraf, dalam Seminar Daring “Adaptasi Kebiasaan Baru yang Sehat, Aman, dan Produktif Bagi Para Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” (22/7), mengatakan hingga kini pandemi Covid-19 belum berakhi.

“Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin untuk menyembuhkan penyakit Covid-19 ini. Akan tetapi, aktivitas masyarakat harus terus berjalan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat perlu membiasakan diri pada aturan atau protokol kesehatan yang telah dibentuk oleh pemerintah,” kata Noviendi.
Protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) harus diterapkan dengan benar dan disiplin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, khususnya bagi para pelaku usaha maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf.
Tenaga Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemenparekraf, Santi Paramita, memaparkan, Covid-19 memunculkan tatanan dan perilaku baru masyarakat, sehingga dibutuhkan kreativitas dan adaptasi yang cepat, baik pelaku usaha parekraf maupun konsumen. “Adaptasi yang cepat ini adalah bentuk upaya untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan pelaku usaha parekraf dan masyarakat,” ujar Santi.
Santi menambahkan, agar adaptasi kebiasaan baru ini dijalankan dengan benar dan sesuai SOP, Kemenparekraf telah meluncurkan handbook sebagai panduan protokol kesehatan untuk para pelaku parekraf dalam mempersiapkan diri serta memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi akan produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Sementara Senior Medical Editor Alodokter, dr. Ciho Olfriani, mengingatkan sektor pariwsata sulit  menerapkan phsycal distancing, karena kegiatannya selalu berdampingan dengan wisatawan dan masyarakat luas. Ini membuat sektor pariwisata masuk kategori medium esposure risk atau risiko cukup tinggi terhadap penyebaran Covid-19. “Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dalam era adaptasi kebiasaan baru, para pelaku parekraf harus memperhatikan cara cuci tangan dan penggunaan masker dengan benar dan tepat,” jelas Ciho (ag/at).

WM Multiplex

Nama

Advertorial,3,Alutsista,48,ATHG,258,Bela Negara,195,Bencana,4,Berita Duka,1,Covid-19,23,Daerah,4,Ekonomi dan Bisnis,140,Ekraf,12,Gaya Hidup,70,Gaya Hidup Sehat,4,Gender,1,Hankam,7,Hidup Sehat,132,Hukum,2,Internasional,225,IPTEK,1,Jabodetabek,3,Jendela,1,Jendela nusanfa,2,Jendela Nusantara,270,Kanker Pankreas,4,Kearifan Lokal,9,Kebhinekaan,4,Kegiatan Sosial,16,Kesehatan,14,Lingkungan,198,Luar Negeri,17,Maritim,4,Multilateral,1,Nasional,9,Obat Alami,4,Olahraga,20,Opini,4,Pariwisata,8,Pesona Indonesia,117,Politik,12,Ragam,276,Redaksi,1,Sastra,1,Sastra Budaya,15,SDM,244,Sehat,38,Sejarah,7,Seni Budaya,21,Seputar Kemerdekaan,2,Sorotan,5,Tani,3,Tani Darat,104,Tani Laut,27,Teras Indonesia,111,TNI / POLRI,3,TNI-POLRI,3,Transportasi,77,Travel,2,UMKM,3,Warta Merdeka,1,Wawasan,8,Wisata,7,
ltr
item
WARTAMERDEKA.web.id | Berita Warta Merdeka: Patuhi Protokol Kesehatan, Kunci Utama Adaptasi Kebiasaan Baru
Patuhi Protokol Kesehatan, Kunci Utama Adaptasi Kebiasaan Baru
Jakarta (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyebut, menerapkan protokol kesehatan dengan benar jadi kunci utama dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru. Noviendi Makalam, Analisis Kebijakan Kemenparekraf, dalam Seminar Daring “Adaptasi Kebiasaan Baru yang Sehat, Aman, dan Produktif Bagi Para Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” (22/7), mengatakan hingga kini pandemi Covid-19 belum berakhi. “Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin untuk menyembuhkan penyakit Covid-19 ini. Akan tetapi, aktivitas masyarakat harus terus berjalan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat perlu membiasakan diri pada aturan atau protokol kesehatan yang telah dibentuk oleh pemerintah,” kata Noviendi. Protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) harus diterapkan dengan benar dan disiplin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, khususnya bagi para pelaku usaha maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf. Tenaga Ahli Menteri Bidang Regulasi Kemenparekraf, Santi Paramita, memaparkan, Covid-19 memunculkan tatanan dan perilaku baru masyarakat, sehingga dibutuhkan kreativitas dan adaptasi yang cepat, baik pelaku usaha parekraf maupun konsumen. “Adaptasi yang cepat ini adalah bentuk upaya untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan pelaku usaha parekraf dan masyarakat,” ujar Santi. Santi menambahkan, agar adaptasi kebiasaan baru ini dijalankan dengan benar dan sesuai SOP, Kemenparekraf telah meluncurkan handbook sebagai panduan protokol kesehatan untuk para pelaku parekraf dalam mempersiapkan diri serta memberikan jaminan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi akan produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Sementara Senior Medical Editor Alodokter, dr. Ciho Olfriani, mengingatkan sektor pariwsata sulit menerapkan phsycal distancing, karena kegiatannya selalu berdampingan dengan wisatawan dan masyarakat luas. Ini membuat sektor pariwisata masuk kategori medium esposure risk atau risiko cukup tinggi terhadap penyebaran Covid-19. “Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dalam era adaptasi kebiasaan baru, para pelaku parekraf harus memperhatikan cara cuci tangan dan penggunaan masker dengan benar dan tepat,” jelas Ciho (ag/at).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhREC6Ljq66HAo9NjE-qyvCEKTISLXYZQW2d_DQYyfE8elB0sq09HvKn-ew0xeiSEbbVRbeT0ileZPCilpOoJL0oawqN3J8593xDCn5AaON6eXWKTvH3GX9PVPGSADkPysBLCWJ-JrNYHA/s400/WhatsApp+Image+2020-07-22+at+21.20.28.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhREC6Ljq66HAo9NjE-qyvCEKTISLXYZQW2d_DQYyfE8elB0sq09HvKn-ew0xeiSEbbVRbeT0ileZPCilpOoJL0oawqN3J8593xDCn5AaON6eXWKTvH3GX9PVPGSADkPysBLCWJ-JrNYHA/s72-c/WhatsApp+Image+2020-07-22+at+21.20.28.jpeg
WARTAMERDEKA.web.id | Berita Warta Merdeka
https://www.wartamerdeka.web.id/2020/07/patuhi-protokol-kesehatan-kunci-utama.html
https://www.wartamerdeka.web.id/
https://www.wartamerdeka.web.id/
https://www.wartamerdeka.web.id/2020/07/patuhi-protokol-kesehatan-kunci-utama.html
true
7022093466243617840
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy