Jakarta (WartaMerdeka) – "Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada APJI (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia) yang berinisiatif meluncurkan buku panduan ini, melengkapi panduan yang telah ada sehingga dapat benar-benar menjadi pedoman bagi pengusaha makanan dan minuman," kata Menparekraf/Kepala Baparekraf Wishnutama Kusubandio dalam acara peluncuran yang berlangsung di Hotel Borobudur (13/7). Buku ini berisi panduan umum dan panduan khusus, mencakup lima cluster bidang pelayanan makanan dan minuman. Yakni di rumah makan, cafe, dan restoran, layanan makanan dan minuman pernikahan di gedung dan rumah ibadah, layanan makanan dan minuman di pesawat terbang (inflight catering), layanan makanan dan minuman untuk tempat pertemuan (ruang meeting), serta layanan makanan dan minuman untuk pelayanan karyawan pabrik yang umumnya memiliki karyawan berjumlah banyak. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum APJI Rahayu Setiowati, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani, serta Editha Duarte dari Politeknik Jakarta Internasional. Wishnutama menyebut, kuliner merupakan salah satu subsektor unggulan dari ekonomi kreatif yang berkontribusi terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia, yaitu sebesar 41 persen atau Rp 410 triliun pada 2017. Sehingga kehadiran protokol layanan makanan dan kesehatan yang diluncurkan oleh APJI diharapkan bisa mendorong industri makanan dan minuman agar dapat beroperasi kembali dan tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19.
Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia terbitkan buku terkait layanan di masa pandemi |