Jakarta (WartaMerdeka) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengajak dan mendorong generasi muda sebagai agen perubahan di era adaptasi kebiasaan baru dengan kerja produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini diutarakan saat Wishnutama jadi pembicara webinar "Kesehatan Sahabat Ekonomi" yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Jumat (24/7). Menurut Wishnutama dengan menjadi agen perubahan, anak muda dapat menciptakan peluang maupun dorongan di kalangan masyarakat untuk tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19. Wishnutama ingatkan arahan Presiden Jokowi yang tmembentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai upaya untuk menyeimbangkan antara kesehatan dan kebijakan perekonomian. Untuk mewujudkannya, penerapan protokol kesehatan menjadi hal terpenting sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru. Jadi, kata Wishnutama, generasi muda termasuk HMI dapat memainkan peran penting sebagai agen perubahan. Salah satunya membantu menyebarluaskan dan menanamkan pentingnya penerapan protokol kesehatan agar dapat terwujud keseimbangan antara peningkatan kesehatan dan perekonomian. "Perlu disiplin dan keseriusan dalam melaksanakan protokol kesehatan yang ada. Para pemuda khususnya anggota HMI dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menerapkan praktik kesehatan sekaligus agen perubahan untuk terus berinovasi beradaptasi demi kemajuan di tengah Pandemi Covid-19," terang Wishnutama.
Salah satu peran penting pemuda turut mengawal dan sosialisasi protokol kesehatan |
Menurut Wishnutama dengan menjadi agen perubahan, anak muda dapat menciptakan peluang maupun dorongan di kalangan masyarakat untuk tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19.
Wishnutama ingatkan arahan Presiden Jokowi yang tmembentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai upaya untuk menyeimbangkan antara kesehatan dan kebijakan perekonomian. Untuk mewujudkannya, penerapan protokol kesehatan menjadi hal terpenting sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru.
Jadi, kata Wishnutama, generasi muda termasuk HMI dapat memainkan peran penting sebagai agen perubahan. Salah satunya membantu menyebarluaskan dan menanamkan pentingnya penerapan protokol kesehatan agar dapat terwujud keseimbangan antara peningkatan kesehatan dan perekonomian.
"Perlu disiplin dan keseriusan dalam melaksanakan protokol kesehatan yang ada. Para pemuda khususnya anggota HMI dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menerapkan praktik kesehatan sekaligus agen perubahan untuk terus berinovasi beradaptasi demi kemajuan di tengah Pandemi Covid-19," terang Wishnutama.
Untuk strategi pengembangan sektor pariwisata, Wishnutama mendorong lebih dulu pergerakan wisatawan nusantara dibanding mancanegara. Di 2018 ada 8 juta masyarakat Indonesia ke luar negeri dengan pengeluaran sebesar 9 miliar dolar AS. Dengan kemampuan daya beli itu, diharapkan bisa mengeluarkannya dengan berlibur di dalam negeri. “Sehingga hal ini akan sangat mendorong bangkitnya sektor pariwisata di Indonesia," tambahnya.
Kemenparekraf juga berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain untuk menunjang hal tersebut, dengan membuat berbagai program yang memudahkan masyarakat bepergian di dalam negeri lebih mudah, seperti beri diskon atau tiket dan paket wisata murah.
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih mengatakan, dalam upaya pencegahan Covid-19, disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan jadi hal utama, karena tenaga kesehatan menjadi garda terakhir.
"Sehingga penting bagi semua elemen masyarakat dan komunitas untuk membangkitkan gerakan dan kesadaran disiplin. Komunitas dengan bahasa di komunitasnya bisa memberi masukan dan pembelajaran akan pentingnya protokol kesehatan," ajaknya.
Sementara Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, dalam paparannya mengatakan, sejak pelonggaran PSBB diberlakukan membuat perbaikan di pasar keuangan domestik. Sehingga penerapan protokol kesehatan memang menjadi salah satu kunci penting.
Sementara Daeng M. Faqih, Ketua Umum PB HMI, menggarisbawahi, informasi mengenai kesehatan harus tersampaikan dengan baik ke masyarakat. Kebijakan-pemerintah dalam adaptasi kebiasaan baru harus mampu termanifestasikan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga, antara kesehatan dan persoalan ekonomi bisa berjalan bersama. Diperlukan aspek dan semangat kolektif untuk menyelesaikan masalah ini dan HMI siap mengambil peran.
"Kita sudah harus bisa menggerakkan roda perekonomian, maka outway antara kesehatan dan ekonomi berjalan bersama adalah menjalankan budaya menjaga kesehatan di era adaptasi kebiasaan baru ini," ungkap Daeng (ma/vh).