Gianyar (WartaMerdeka) – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali bersama Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Saba Asri menyelamatkan 100 sarang penyu dan berhasil menetaskan kurang lebih 10.000 ekor anakan penyu (tukik) tahun ini. Kerjasama konservasi ini secara resmi dilakukan sejak 2017, ditandai dengan Perjanjian Kerjasama Kemitraan antara BKSDA Bali dengan KPP Saba Asri Nomor PKS.02/BKSDA.Bl-1/LKP/2017 tentang Konservasi Penyu melalui Relokasi Sarang Penyu. Hasil dari kerjasama ini adalah pada musim peneluran penyu setiap tahunnya mengalami peningkatan. Begitupun jumlah telur dan tukik yang berhasil dilepasliarkan juga mengalami peningkatan. Proses pelepasliaran juga dilakukan dengan menarik, diberi bendera merah putih saat penyu berjalan menuju laut. KPP Saba Asri adalah sebuah kelompok masyarakat nelayan di Pantai Saba, Gianyar, yang berinisiatif mandiri dan peduli terhadap upaya konservasi penyu di sekitar Pantai Saba. Banyaknya gangguan terhadap penyu maupun telurnya melatabelakangi upaya kelompok ini untuk mulai merintis penyelamatan sarang-sarang telur penyu yang mendarat di sekitar Pantai Saba.
Patut dicontoh kerjasama konservasi penyu di Pantai Saba karena melibatkan masyarakat pesisir (nelayan) |