Pekalongan (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menggelar gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai upaya meningkatkan kesiapan pengelola dan seluruh pemangku kepentingan di destinasi wisata memasuki era adaptasi kebiasaan baru/AKB. Setelah sebelumnya digelar di Pantai Depok Siwalan, kali ini kegiatan berlangsung di Welo Asri pada 8 hingga 9 Agustus 2020, diisi dengan kegiatan bersih-bersih, penataan, pengecatan, serta penyemprotan disinfektan destinasi yang dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melibatkan lebih dari 100 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf setempat
Warga Pekalongan persiapkan destinasi wisatanya dengan Gerakan Bisa di era adaptasi kebiasan baru |
Pekalongan (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menggelar gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai upaya meningkatkan kesiapan pengelola dan seluruh pemangku kepentingan di destinasi wisata memasuki era adaptasi kebiasaan baru/AKB.
Setelah sebelumnya digelar di Pantai Depok Siwalan, kali ini kegiatan berlangsung di Welo Asri pada 8 hingga 9 Agustus 2020, diisi dengan kegiatan bersih-bersih, penataan, pengecatan, serta penyemprotan disinfektan destinasi yang dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melibatkan lebih dari 100 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf setempat.
Welo Asri merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan, dengan aliran Sungai Welo sebagai objek utama. Di sini wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas seperti river tubing. Sekretaris Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto dalam keterangan menyebut (10/8), pandemi Covid-19 memberikan berbagai tantangan bagi industri pariwisata tanah air. Mulai dari penurunan kedatangan wisman dan okupansi hotel, perlambatan perjalanan domestik, penurunan konsumsi produk UMKM, hingga menimbulkan gangguan di sektor lapangan pekerjaan.
Di sisi lain, pariwisata merupakan salah satu sektor berdaya ungkit tinggi bagi pemulihan ekonomi karena memiliki kontribusi backward dan forward linkage yang luas ke sektor lain. Oleh karena itu, agar dapat bertahan di masa pandemi ini, seluruh stakeholder industri parekraf perlu menyadari bahwa tren pariwisata dunia akan berubah.
"Penerapan protokol kesehatan, tingkat adaptasi pada kenormalan baru, dan utamanya faktor health and hygiene serta safety and security akan menjadi prioritas bagi wisatawan dalam menentukan tujuan berwisata," ucap Hariyanto.
Turut hadir anggota Komisi X DPR-RI Bisri Romly, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan Bambang Irianto serta Camat Petung Kriyono (ag/lw).