Kongo (WartaMerdeka) – Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB Monusco berhasil mengevakuasi warga sipil Kongo yang menjadi korban penghadangan bandit bersenjata di Republik Kongo. Ini disampaikan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de IOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO), Kolonel Inf Daniel Lumbanraja dalam rilis tertulis di Base Camp Indo RDB Kalemie, Provinsi Tanganyika Republik Demokratis Kongo. Dansatgas menyebut, peristiwa penghadangan dilakukan 10 bandit bersenjata terhadap dua kendaraan truk yang melintas di desa Kako Village,10 KM dari Static Combat Deploymet (SCD) Lulimba, Sabtu dini hari (1/8).
Satgas TNI saat dialog dengan warga di Kongo |
Dansatgas menyebut, peristiwa penghadangan dilakukan 10 bandit bersenjata terhadap dua kendaraan truk yang melintas di desa Kako Village,10 KM dari Static Combat Deploymet (SCD) Lulimba, Sabtu dini hari (1/8).
Lalu informasi ditanggapi CLA dari Chief Village, diteruskan kepada Komandan SCD Lulimba Mayor Inf Yoni untuk meminta perlindungan pengamanan dan pertolongan bagi korban terluka. Menanggapinya, Dan SCD Lulimba segera mengirim 35 personil yang tergabung tim Long Range Patrol (LRP), terdiri dari Quick Response Team dan medis meluncur ke lokasi kejadian dalam rangka melaksanakan Protection of Civilian (POC).
Setibanya di lokasi, Tim LRP dipimpin oleh Lettu Arm Sudarmo langsung melakukan pengamanan wilayah dan memberikan bantuan pengobatan terhadap korban terluka akibat penghadangan tersebut terdiri dari 3 orang meninggal dunia karena luka tembak, 22 orang terluka akibat truk terguling dan beberapa orang diantaranya mengalami penganiayaan dari para Bandit.
Usai berhasil menyelamatkan para korban, Dantim LRP dibantu Language Assistance (LA) berkoordinasi melekat dengan Armed Forces of the Democratic Republic of the Congo (FARDC) dan Local Police untuk proses Investigasi lebih lanjut. Disamping itu juga, koordinasi dilakukan dengan Médecins Sans Frontières (MSF) Team terkait evakuasi korban ke rumah sakit Lulimba dan Misisi.
Pasca evakuasi korban, tim LRP Lulimba tetap berjaga di Area Kako Village guna memastikan situasi keamanan di wilayah tersebut agar tidak terjadi serangan susulan dan kekerasan kembali (ma).