![]() |
Musik termasuk dalam subsektor prioritas yang memiliki potensi besar untuk berkembang |
Di tengah pandemi Covid-19, Kemenparekraf/Baparekraf terus mendorong para musisi tetap kreatif dan produktif dalam berkarya. Tercatat sebagian besar pendaftar berasal dari Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, yang mengirim karyanya dengan aplikasi rekaman musik variatif seperti Cubase, Logic Pro X, FL Studio, dan lain-lain serta sebanyak 126 pendaftar memiliki channel youtube.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya menjelaskan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengikuti pelatihan online yaitu integritas, harus antusias, totalitas, tentu juga kreatif dan inovatif. Pelatihan Simfoni dipandu narasumber profesional di bidangnya, seperti komposer dan Penata musik film Tya Subiakto, Sinematografer Agyl Shahriar, Komposer dan Pianis Kenny Febrian, Musisi Komposer dan Orkestra Alvin Witarsa, Komposer dan Produser Musik Omar Aryarindra, Komposer dan Produser Musik Philipus Yudistiro.
Menurut Wisnu, dengan semakin banyaknya produksi film baik di tingkat daerah maupun nasional, maka kebutuhan komposer atau musisi penata musik film juga meningkat. Ia menilai subsektor musik memiliki peluang pertumbuhan yang pesat. Oleh sebab itu, lanjut Wisnu, musik masuk dalam subsektor prioritas. Bahkan pada rantai ekosistem, musik tidak berdiri sendiri sebagai subsektor utama saja, karena musik sangat dibutuhkan dan memiliki keterkaitan dengan subsektor lain, salah satunya subsektor film.
Dalam pelatihan juga harus ditumbuhkan sikap 3 K yaitu kemauan, keinginan, dan kesempatan. "Jika anda melakukan 3 hal tersebut, saya yakin benar cita – cita anda akan tercapai. Anda juga Harus pintar dalam berdiskusi dan jangan pernah malu untuk bertanya. Seperti kata papatah malu bertanya sesat dijalan," pesan Wisnu kepada peserta pelatihan online Simfoni (vh/lw).