Jakarta (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan potensi wisata olahraga dan menciptakan sport event agar dapat menarik kunjungan wisatawan datang ke destinasi wisata di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tiga kementerian ini dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional 2020 bertajuk “Sport Science, Sport Tourism, Sport Industry: Bangkit dan Bergerak” di Auditorium Wisma Kemenpora (4/9).
Indonesia banyak miliki even olahraga yang bisa dikembangkan jadi industri parekraf |
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tiga kementerian ini dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional 2020 bertajuk “Sport Science, Sport Tourism, Sport Industry: Bangkit dan Bergerak” di Auditorium Wisma Kemenpora (4/9).
Tampak hadir dalam penandatangan secara simbolis oleh Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Angela menjelaskan situasi pandemi ini harus dihadapi dengan strataegi yang komprehensif, terarah dan kolaboratif.
“Sebagai kementerian yang membawahi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf tidak bisa berjalan sendiri dalam mengembangkan sektor ini. Dibutuhkan dukungan berbagai pihak seperti Kementerian dan Lembaga, Asosiasi dan seluruh masyarakat. Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini kolaborasi menjadi sangat penting sehingga penandatanganan nota kesepahaman ini kami harapkan menjadi momentum untuk lebih menyeleraskan pengambilan kebijakan demi menghasilkan program-program yang memberikan dampak positif untuk masyarakat,” terang Angela.
Angela menambahkan, potensi wisata olahraga di Indonesia sangat besar dan bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
Potensi wisata olahraga di Indonesia mempunyai dampak berganda untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah yang inklusif, seperti terlihat di Asian Games, Jakarta Marathon, Tour de Bintan, Tour de Ijen, dan Tour de Singkarak.
Senada dengan Angela, menurut Zainudin Amali, situasi sekarang menuntut seluruh sektor melakukan kegiatan extraordinary. Jari, peringatan Hari Olahraga Nasional 2020 mengangkat tiga tema sekaligus bertujuan menggerakkan kembali serta meningkatkan prestasi olahraga dan membangkitkan ekonomi di sektor parekraf.
Sementara Agus Gumiwang Kartasasmita, mengharapkan sinergi ini dapat memberi manfaat bagi kemajuan industri olahraga nasional. “MoU ini jangan hanya menjadi sesuatu yang sifatnya seremonial, perlu kita rawat, perlu kita jaga, karena Indonesia memiliki banyak investasi alam yang dapat kita kembangkan dan kita tingkatkan untuk menjadi awal kebangkitan dari industri manufaktur alat olahraga,” pesan Agus (ma/ag).