Jakarta (WartaMerdeka) – “Kementan (Kementerian Pertanian) berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global, khususnya dalam keran
Disamping perkuat ketahanan pangan nasional, Indonesia juga berperan di ketahanan pangan regional |
Jakarta (WartaMerdeka) – “Kementan (Kementerian Pertanian) berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global, khususnya dalam kerangka kerja sama ASEAN. Langkah ini selaras dengan Rencana Strategis Pembangunan Pertanian 2020-2024 yang bertujuan mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern," jelas Sekretaris Jenderal, Kementan, Momon Rusmono, mewakili Mentan, di pertemuan ke-42 Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN/Amaf (21/10).
Momon menyampaikan, ini sejalan dengan arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan, dimana ditengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, selain memastikan ketahanan pangan nasional terwujud, pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian memberi lapangan kerja di pedesaan, perlindungan sosial serta meningkatkan pendapatan keluarga petani.
Menurut Maman, tantangan pangan kian kompleks. Peran petani dalam memenuhi pangan bagi sekitar 273 juta masyarakat Indonesia pun kian meningkat. Untuk itu, Kementan telah formulasikan seperangkat kebijakan, disebut Empat Cara Bertindak dalam menjaga ketersediaan pangan di era normal baru (new normal).
Pertama, meningkatkan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi, konversi lahan suboptimal menjadi lahan pertania, dan perluasan areal kawasan budi daya baru untuk komoditas strategis.
Kedua, diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal serta memakai pekarangan dan lahan marjinal untuk meningkatkan penyediaan dan konsumsi pangan bergizi seimbang di tingkat rumah tangga. Upaya tersebut dijalankan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Ketiga, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik dengan cadangan pangan provinsi dan masyarakat. Juga meningkatkan sistem logistik pangan nasional guna stabilisasi pasokan dan harga.
Terakhir, pengembangan pertanian modern melalui promosi mekanisasi pertanian, pertanian pintar (smart farming), pemanfaatan rumah masa (screen house), lumbung pangan (food estate), dan korporasi petani.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri 10 anggota ASEAN, serta dilakukan secara daring (online) karena berlangsung di tengah pandemi, juga mengundang tiga
negara lain, yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan (ma).