Bandung (WartaMerdeka) – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (ProPaktani) berupaya melakuka
![]() |
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi lokasi panen jagung |
Bandung (WartaMerdeka) – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (ProPaktani) berupaya melakukan peningkatan produksi tanaman pangan sekaligus mendorong ekspor, salah satunya jagung. Dengan pendekatan kawasan korporasi, petani semakin menggeliat dan benar-benar membawa kemajuan, seperti korporasi petani jagung di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Bupati Kabupaten Bandung Dadang M. Naser mengatakan, melalui kawasan korporasi petani jagung di Kecamatan Nagreg telah memberikan hasil nyata terhadap pendapatan petani dan perubahan pengelolaan pertanian yang lebih maju. Perputaran nilai uang pada budidaya jagung dengan korporasi tersebut kini mencapai Rp 17 miliar dalam sebulan, sehingga saat ini bisnis jagung sangat memiliki prospek untuk terus ditingkatkan, baik produksi dan kualitas produksi.
"Saya sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan korporasi jagung ini. Sehingga kini menjadikan Nagreg pusat budidaya jagung Provinsi Jabar. Kedepan para petani harus tetap semangat untuk meningkatkan produksi dan kualitas jagung sehingga kesejahteraan masyarakat dan petani jagung juga tercapai," ujar Dadang (22/10).
Dadang menambahkan, kini para pengelola korporasi jagung sedang mempersiapkan lahan seluas 5 hektare (ha) untuk sarana teras jemuran jagung sekaligus gudang modern pengolahan jagung di Desa Ciherang Kecamatan Nagreg. Pengembangan korporasi jagung ini akan terus dilakukan terus mendorong para petani terus berinovasi meningkatkan produksi jagung.
"Kegiatan pertanian juga harus didukung dengan sarana pengairan, apalagi disaat musim kemarau. Saya berharap kepada para petani untuk tetap menjaga kualitas bibit jagung, selain memerhatikan pola tanam, dan hal lainnya," terangnya. Produksi jagung di Kabupaten Bandung kini jadi salah satu andalan produksi terbanyak di Jabar.
"Pola korporasi sudah diujicoba sejak tahun lalu di beberapa lokasi seperti di Tuban, Lampung, Lombok, Kalsel, Sulut dan Yogyakarta, Jateng dan lainnya. Terbukti kinerjanya bagus, oleh karena itu mulai tahun ini akan direplikasi di 130 Kabupaten," papar Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan penumbuhan korporasi petani menjadi salah satu program prioritas yang harus diwujudkan untuk membangun proses bisnis dari hulu ke hilir, sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional menghadapi berbagai tantangan, salah satunya pandemi covid 19 saat ini.
"Jika pangan kuat, maka pertahanan negara pun menjadi semakin tangguh. Sudah saatnya semua elemen bahu membahu membangun pertanian dengan cara-cara modern dan korporasi sehingga pertanian kuat dan selalu menang dalam tantangan apapun," tegas Syahrul (ma).