Jakarta (WartaMerdeka) – "Kemenparekraf bersama Kultural.id ikut mengambil peran dalam memajukan seni dan budaya melalui program-program yang melibat
![]() |
Dongeng dengan cerita dari daerah menjadi aset penting yang harus dilestarikan |
Jakarta (WartaMerdeka) – "Kemenparekraf bersama Kultural.id ikut mengambil peran dalam memajukan seni dan budaya melalui program-program yang melibatkan seniman, pekerja seni dan budaya, serta masyarakat yang lebih luas, yaitu dengan menyelenggarakan acara ini," ujar Yuana Rochma (23/10), Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, terkait Pameran Virtual Ilustrasi Dongeng bertajuk Kultural ID Virtual Exhibition, guna menggali, melestarikan dongeng dan cerita rakyat tradisional.
Kultural ID Virtual Exhibition berlangsung pada 20-28 Oktober, melibatkan ilustrator-ilustrator tanah air, sebagai upaya merawat tradisi mendongeng dengan kreasi dongen yang lebih beragam. Pameran virtual ini dihelat sebagai kelanjutan dari program Digital Folklore Festival yang digagas oleh seniman dan sutradara pertunjukan, Rama Soeprapto.
“Pemerintah mendukung seniman untuk bersiasat memanfaatkan keterbatasan dalam mencari kesempatan dan peluang. Berimajinasi dan berekspresi dalam medium dan estetika yang baru dengan nilai budaya di dalamnya akan meningkatkan nilai jual dari pelaku ekonomi kreatif dan karyanya saat ini, karena masyarakat penikmat seni juga mulai beralih ke digital,” terang Yuana.
Acara ini akan dimeriahkan dengan ajang berbagi dongeng serta event serial pembacaan dongeng baru yang diangkat dari karya berjudul ‘Bias’ karya penulis Titien Wattimena, melibatkan artis tanah air yaitu Dian Sastrowardoyo, Reza Rahadian, Wulan Guritno, Tora Sudiro, Lukman Sardi, Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, Cut Mini, dan Shelomita.
“Bias merupakan album solo saya yang kedua belas. Album ini merupakan album solo gitar akustik, jadi, tidak ada player lain. Saat itu, saya meminta Titien Wattimena untuk menulis sebuah cerita yang berkesinambungan dari satu lagu ke lagu berikutnya sehingga menjadi sebuah cerita yang utuh secara keseluruhan,” jelas Gitaris kenamaan Indonesia, Tohpati.
Sementara itu, Seniman dan Sutradara Pertunjukan, Rama Soeprapto menyebut, Kemenparekraf sangat mendukung upaya-upaya penciptaan karya-karya baru terutama yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kantong-kantong baru yang mendukung terciptanya lapangan kerja dalam bidang industri kreatif.
“Dongeng Bias ini karya story telling yang baru. Tetapi berangkat dari tradisi dongeng yang merupakan kekayaan budaya kita,” tambah Rama. Pameran virtual ilustrasi dongeng Bias ini, sambung Rama, melibatkan sembilan orang ilustrator yang telah menghasilkan banyak karya dengan karakter dan gaya masing-masing. Ilustrator yang akan berpartisipasi dalam pameran virtual ini adalah Muhammad Taufiq ‘Emte’, Age ‘Tutugraf’ Airlangga, Safiera Amelia Kurnia, Komikrukii, Cecil & Ryno, Nathan Silaban, Nadya Noor, Gandhi Setyawan, dan Djayanti Aprilia.