Jakarta (WartaMerdeka) – "Minat dan ketertarikan berbagai pihak semakin meningkat. Pada 2020, telah terdaftar sebanyak 2.775 lokasi Kampung Iklim set
Festival Iklim 2020 diwarnai dengan tantangan pandemi Covid-19 dan penguatan aksi mitigasi |
Jakarta (WartaMerdeka) – "Minat dan ketertarikan berbagai pihak semakin meningkat. Pada 2020, telah terdaftar sebanyak 2.775 lokasi Kampung Iklim setingkat RT/RW/Dusun/Desa/Kelurahan yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPI-KLHK) Ruandha Sugardiman, pada acara puncak Festival Iklim 2020, dipusatkan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta (23/10).
Tahun ini Trophy Proklim (Program Kampung Iklim) Lestari diberikan kepada 6 Kampung Iklim, dan Trophy Proklim Utama kepada 24 Kampung Iklim. Jumlah lokasi yang diregistrasi melalui Sistem Registri Nasional (SRN) untuk skema joint adaptasi-mitigasi, naik hampir 4 kali lipat dibanding 2015, yaitu dari 220 lokasi menjadi 813 lokasi.
Jumlah lokasi yang kemudian ditindaklanjuti dengan verifikasi lapangan juga terus bertambah, yaitu sebanyak 362 lokasi. Dengan keterbatasan akibat wabah pandemi covid-19, maka sekitar 45% lokasi diverifikasi secara on-line dan 55% diverifikasi langsung ke lokasi yang memenuhi kriteria nominasi ProKlim Utama dan Lestari.
Untuk mendukung capaian target 20.000 Kampung Iklim pada 2024, telah dilakukan Deklarasi Bersama Eselon 1 Lingkup KLHK. Deklarasi tersebut sebagai komitmen mendukung penguatan aksi pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak melalui ProKlim, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja.
"Selain itu kami juga terus memperkuat kolaborasi dan bersinergi dengan K/L terkait, perguruan tinggi, dunia usaha, lembaga keagamaan, dan mitra potensial lainnya," jelas Ruandha. Saat Konferensi Pers virtual dengan awak media, Ruandha menegaskan, tidak ada perubahan dengan angka NDC (nationally determined contribution) Indonesia. “Target penurunan emisi Indonesia yang dituangkan dalam NDC Indonesia dinyatakan tetap, yaitu 29% dengan upaya sendiri, dan 41% dengan kerjasama internasional sampai 2030,” tambah Ruandha.
Dalam acara puncak Festival Iklim 2020, KLHK juga memberi kepada Pemerintah Daerah yang telah menetapkan kebijakan/peraturan ProKlim di tingkat daerah dan melakukan pembinaan ProKlim di wilayahnya. Apresiasi Pembina ProKlim diberikan kepada 45 Pemerintah Daerah Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Selain itu KLHK juga memberikan 309 Sertifikat Proklim Utama kepada Kampung Iklim yang menyebar di 25 provinsi, 133 kabupaten/kota.
ProKlim yang diluncurkan sebagai gerakan pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas, merupakan bentuk pengakuan Pemerintah atas inisiatif, dedikasi, dan komitmen masyarakat dalam mendukung penguatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
Festival Iklim kali ini bertema “Penguatan Aksi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Masa Pemulihan Pandemi Covid-19”. Tema ini relevan dengan situasi yang dihadapi semua negara di dunia saat ini, yaitu perubahan iklim dan pandemi Covid-19. Semua Negara terkena dampaknya tanpa kecuali, sehingga dibutuhkan upaya bersama, bahu membahu, bergotong royong untuk menghadapinya (ma).