Situbondo (WartaMerdeka) – Upaya pemulihan keseimbangan alam melalui proses pelepasliaran satwa kembali dilakukan Balai Taman Nasional (TN) Baluran di
Taman Nasional Baluran memiliki jenis satwa yang cukup berlimpah |
Situbondo (WartaMerdeka) – Upaya pemulihan keseimbangan alam melalui proses pelepasliaran satwa kembali dilakukan Balai Taman Nasional (TN) Baluran di Situbondo, Jawa Timur (Jatim) bersama Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan pihak terkait, antara lain Bareskrim Polri, Polda Jatim dan Copenhagen Zoo melakukan pelepasliaran satwa liar dilindungi (23/10).
Sebanyak 13 ekor burung yang dilepasliarkan berasal dari hasil penegakan hukum dan penyerahan dari masyarakat. Adapun jenis burung tersebut meliputi Merak hijau (Pavo muticus) sebanyak 2 ekor jantan, diperoleh dari hasil serahan masyarakat wilayah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat, dan dititipkan perawatannya pada Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor.
Jenis lainnya Julang Mas (Rhyticeros undulatus) 4 ekor jantan dari hasil serahan masyarakat kepada Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal Alur dan Yayasan Alam Satwa Tatar Indonesia (ASTI). Selain itu, Gelatik jawa (Padda oryzivora) 7 ekor jantan, dari hasil sitaan Bareskrim dan sebelumnya dititipkan perawatannya pada Taman Safari Cisarua Bogor.
Seluruh satwa yang dilepasliarkan tersebut telah menjalani pemeriksaan medis dan rehabilitasi di PPS Tegal Alur Balai KSDA DKI Jakarta dan di TSI Cisarua Bogor. Proses rehabilitasi dilaksanakan mulai dari masa karantina dan pemeriksaan medis, guna memastikan semuanya tidak mengidap dan membawa penyakit ke habitat barunya. Selain itu, aktivitas harian, pakan serta kebiasaan juga diamati untuk memastikan perilaku satwa sudah normal menjadi liar kembali.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK Indra Exploitasia, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Polri dan jajaran yang telah berperan aktif dalam penyelamatan satwa liar yang dilindungi. Indra menambahkan, telah dilakukan habituasi Babi Kutil (Sus verrocosuss) sejumlah 5 ekor dari PPS Cikananga, 5 ekor dari TSI Bogor dan 2 ekor dari TSI Prigen dari program pengembangbiakkan di eksitu.
Sementara Kepala Balai TN Baluran Pudjiadi menambahkan, ekosistem TN Baluran memiliki keanekaragaman hayati berupa jenis-jenis satwa yang cukup berlimpah, mulai jenis mamalia besar seperti Banteng dan Macan Tutul, hingga jenis dari kelompok Aves. “Sebelum dilaksanakan proses pelepasliaran satwa ini, kami telah melaksanakan kajian kesesuaian habitat terhadap jenis-jenis satwa tersebut”, terang Pudjiadi.