Jakarta (WartaMerdeka) – Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Muhammad Herindra menghadiri sekaligus membacakan sambutan Panglima TNI, saat Peluncu
![]() |
Kasum TNI Letjen TNI Herindra saat hadiri peluncuran buku dari CSIS tentang 75th TNI |
Jakarta (WartaMerdeka) – Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Muhammad Herindra menghadiri sekaligus membacakan sambutan Panglima TNI, saat Peluncuran dan Bedah Buku 75 tahun TNI, di Auditorium Centre for Strategic fof International Studies/CSIS, Gedung Pakarti Center, Jl. Tanah Abang III Jakarta Pusat (2/11).
Dalam sambutannya Panglima TNI dibacakan Kasum TNI mengatakan, sejarah TNI telah mewarnai sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Selama 75 tahun, sejak 1945 sampai dengan 2020, TNI telah terlibat dalam menghadapi agresi militer di era mempertahankan kemerdekaan, menghadapi pemberontakan di beberapa wilayah, operasi kontra terorisme, sampai dengan operasi penanggulangan bencana, serta berbagai Operasi Militer Selain Perang (OMSP) lainnya.
Menurut Panglima TNI, bercermin dari sejarah dan pengalaman, TNI semakin menyadari pentingnya interoperabilitas kekuatan ketiga matra TNI untuk menghadapi potensi ancaman yang semakin kompleks, multidimensi serta mengutamakan kecepatan dan akurasi dalam penanganannya.
Panglima TNI juga menyinggung pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), sebagai contoh konkrit dari perwujudan upaya mengintegrasikan kekuatan TNI dalam satu kesatuan komando dan pengendalian. “Hal tersebut menunjukkan dinamika yang terus berlangsung dalam organisasi TNI sebagai bentuk adaptasi terhadap berbagai perubahan. Dalam perjalanannya, TNI telah melakukan banyak adaptasi sebagaimana dibahas dalam buku ini,” terangnya.
Adaptasi yang dilakukan TNI, sambung Panglima TNI, sebagai jawaban terhadap beberapa faktor. Pertama, dinamika lingkungan strategis global, regional maupun nasional. Kedua, bentuk ancaman yang dihadapi dan ketiga, dinamisnya hubungan sipil-militer pada setiap periode politik nasional. “Ketiga faktor tersebut telah memberikan pengaruh yang besar dalam perjalanan 75 tahun pengabdian TNI untuk Bangsa dan Negara,” paparnya.
Berbeda dari buku sejarah, buku dengan ketebalan 298 halaman ini, dibuat oleh para peneliti CSIS, tak hanya bahas rangkaian peristiwa yang melibatkan TNI sejak revolusi fisik 1945, tetapi juga membedah secara kredibel dan argumentasi yang kuat terhadap evolusi ekonomi pertahanan, operasi dan organisasi TNI. Buku ini melengkapi studi perubahan dan inovasi militer yang didominasi oleh konsep dan teori militer di negara maju dalam studi internasional.
“Saya berpandangan, gagasan dan pemikiran dalam buku ini dapat menjadi masukan, tidak hanya bagi pengamat dan komunitas peneliti kebijakan pertahanan Indonesia, tetapi juga para praktisi pertahanan dan personel TNI untuk membuka wawasan dan merumuskan visi kemajuan,” ujarnya (bp).