Proyek Buku Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain bisa jadi standar kurikulum pendidikan Jakarta ( WartaMerdeka ) – Kementerian Par...
![]() |
Proyek Buku Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain bisa jadi standar kurikulum pendidikan |
Jakarta (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) ajak 6 organisasi profesi subsektor desain, mulai dari Desain Grafis, Desain Mebel, Desain Produk Indonesia, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, hingga Organisasi Profesi Fesyen, untuk menerbitkan Buku Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain “Proyek Desain”.
Wawan Rusiawan, Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf dalam keterangannya (7/11) mengatakan, upaya ini bertujuan untuk mendukung dan mendorong industri desain agar berkembang lebih baik dan profesional. Penerbitan buku ini dilatarbelakangi karena sampai saat ini belum ada standar baku dalam hal pengadaan dan pengelolaan jasa desain di Indonesia.
Isi buku mencakup pemahaman desain, dimensi pengerjaan proyek desain, serta aspek hukum dan etika profesi desain di Indonesia dan diharapkan menjadi referensi mengenai pengadaan dan pengelolaan jasa desain, serta pengelolaan suatu proyek desain untuk pemangku kepentingan industri desain, baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan, klien sebagai pemberi tugas, desainer sebagai pelaksana tugas, maupun dunia pendidikan desain dan masyarakat.
Wawan menyebut, buku ‘Proyeksi Desain’ disusun dengan melibatkan para profesional yang diyakini dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan profesi desain di Indonesia. "Pemerintah akan terus merawat kebersamaan, kolaborasi ini. Saya berharap buku ini bisa menjadi rujukan sangat berharga bagi pada desainer indonesia bagaimana mengapresiasi desainer dan juga memahami dunia desain. Sebab, begitu penting memperbaiki, meningkatkan dunia desain di Indonesia,” ujar Wawan.
Dengan mengembangkan dunia desain di Indonesia, tambah Wawan, akan turut berpengaruh dalam pengembangan ekonomi kreatif dan meningkatkan nilai tambah perekonomian Indonesia. "Karena buku ini kami susun dengan melibatkan para profesional dan saya yakin ke depan kita juga akan merilis lagi dua buku yang akan melengkapi desain. Sehingga dunia desain ke depan menjadi sangat kompeten dan profesional. Dan tentu saja buku-buku nantinya menjadi salah satu bagian desain ke depan," terang Wawan.
Anggota Dewan Pembina ADPII, Yannes Martinus Pasaribu, menambahkan, buku tersebut tidak hanya fokus terhadap satu bidang desain, namun juga mencakup informasi tentang desain secara keseluruhan. "Buku yang telah dikembangkan dua tahun lebih ini berisi garis besar mengenai dunia desain secara keseluruhan. Jadi, buku ini bukan hanya punya satu bidang keilmuan saja tapi juga mencakup seluruh desain," ulas Yannes.
Sementara Dekan Fakultas Arsitektur & Desain Itenas Bandung, Andry Masri menuturkan, buku 'Proyeksi Desain' akan mengubah kurikulum di dunia pendidikan desain. "Kita sudah mempunyai patokan sekarang. Jadi saya sangat mengapresiasi buku ini, bagus sekali. Ini akan mengubah sedikit banyak kurikulum di dunia desain dan saya yakin rasanya belum ada kurikulum yang membahas ini. Insyaallah saya akan langsung bawa buku ini ke tingkat forum yang lebih luas," tekad Andry (vh/dh).