Tanjung Pinang/Kepri (WartaMerdeka) – Komandan Komando Operasi Khusus/Koopssus TNI Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon memimpin Apel Gelar Pasukan Lati
![]() |
Satuan Aksi Khusus TNI saat latihan pembebasan sandera di Tanjung Pinang |
Tanjung Pinang/Kepri (WartaMerdeka) – Komandan Komando Operasi Khusus/Koopssus TNI Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon memimpin Apel Gelar Pasukan Latihan Penanggulangan Anti Teror (Latgultor) dalam Rangka Pengamanan VVIP beberapa hari lalu. Upaya pemberantasan terorisme akan senantiasa dilakukan secara profesional dan proporsional, dilandasi oleh ketentuan hukum yang berlaku.
“Demi keamanaan dan kenyamanaan seluruh masyarakat Indonesia serta untuk tetap menjaga kedaulatan Negara dan Bangsa Indonesia,” jelas Dankoopssus TNI. Dalam Latgultor ini melibatkan sejumlah personel tergabung dalam Satuan Aksi Khusus/Sataksus TNI yaitu, Satuan 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Satuan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Satuan Detasemen Bravo (Denbravo) 90 Paskhas TNI AU.
Dalam latihan ini, digambarkan Sataksus TNI, melakukan tindakan untuk membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang di sandera kelompok teroris di tiga tempat, yaitu di wilayah Tanjung Pinang, Perairan Selat Malaka, Provinsi Kepulauan Riau (27/11).
TNI berhasil mengendus penyusupan yang dilakukan oleh pihak teroris dengan berpura-pura menjadi Karyawan salah satu perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Crew ABK Kapal, dan sebagai Cleaning Service Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Tanjung Pinang, menawan WNI dan WNA.
Untuk pembebasan tawanan tersebut, TNI telah melakukan negosiasi dengan kelompok teroris. Namun, kelompok teroris meminta tebusan berupa uang kepada Pemerintah. Kelompok teroris mengancam apabila tidak diberikan, maka Warga Negara yang disandera akan dibunuh. Karena negosiasi gagal, Sataksus TNI terjun melalui operasi, berhasil melumpuhkan penyusup atau teroris dengan cepat dan tepat. WNI dan WNA yang disandera pun dibebaskan.
Keberhasilan Sataksus TNI membebaskan WNI dan WNA yang disandera kelompok teroris di tiga tempat merupakan skenario Latgultor, sebagai tindak lanjut dari sidak Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu di satuan-satuan Khusus TNI dalam rangka mengecek secara langsung kesiapsiagaannya, sekaligus untuk meyakinkan kesiapan tempur (readiness) Sataksus, bila sewaktu-waktu dibutuhkan dalam berbagai bentuk penugasan di dalam dan luar negeri.
Adapun tema latihan “Satuan Aksi Khusus Koopssus TNI Melaksanakan Penanggulangan Terorisme Dalam Rangka Operasi Pengamanan VVIP Pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kepulauan Riau Guna Mendukung Tugas Pokok TNI”.
Menurut Dankoopssus TNI, tema latihan sangatlah tepat, karena sebagai bukti bahwa TNI tetap waspada dan preventif serta senantiasa bekerja keras untuk memberikan jaminan keamanaan dan ketenangan bagi seluruh lapisan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 (bp).