Kebutuhan kedelai untuk dalam negeri terus ditingkatkan untuk mengurangi impor
![]() |
Kebutuhan kedelai untuk dalam negeri terus ditingkatkan untuk mengurangi impor |
Polman/Sulbar (WartaMerdeka) – Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Gurbenur Sulawesi Barat (Sulbar), Ali Baal Masdar didampingi Bupati Polewali Mandar (Polman), Andi Ibrahim Masdar, melaksanakan panen komoditas kedelai di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman (04/11).
Panen kedelai di lokasi tersebut merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dengan dukungan pemerintah daerah untuk menyokong ketahanan pangan nasional dari daerah Sulbar. Mentan menyatakan, penyediaan kedelai dalam jumlah mencukupi sangat penting sebagai bahan pangan bergizi bagi masyarakat, sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder ditengah kondisi pandemi seperti sekarang
"Untuk 273 juta penduduk Indonesia, kita harus produksi sebanyak banyaknya, dan kebutuhan kedelai itu 2 sampai 3 juta ton. Orang di Pulau Jawa tidak bisa makan tanpa tahu dan tempe. Sekarang kita banyak dipenuhi oleh impor, sementara di luar sana juga takut kehilangan sumber-dayanya. Jadi kita tanam kedelai sekarang biar kita tahun depan kecukupan kedelai," jelas Mentan.
Kebutuhan kedelai sendiri selama setahun sebanyak 90% untuk tempe tahu, 5% untuk kecap, yoghurt dan produk makanan lain. Kendalanya, benih kedelai bersertifikat terbatas dan sebagian besar terkonsentrasi di Jawa dengan masa kadaluarsa benih pendek sekitar 4 bulan, dan ini butuh dukungan dari daerah yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan produksi kedelai.
Untuk kebutuhan dalam negeri, Kementan memberi bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani untuk menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi dan klaster. Komitmen Kementan tahun ini dikembangkan dengan budidaya kedelai seluas 500 hektar di Polman.
"Ditjen Tanaman Pangan, ganti bibit di sini (untuk seluruh komoditas) 1.000 ha bibit ya, mau padi, jagung, kedelai. Nanti Bupati yang bantu aturnya mau dikasih kemana bibit ini," instruksin SYL kepada Direktur Akabi Ditjen Tanaman Pangan.
Pada kesempatan ini juga secara simbolis diberikan bantuan benih, alsintan, saprodi, dan lain lain dengan total program Kementan untuk Provinsi Sulbar senilai kurang lebih Rp. 44,05 milyar. Sedangkan untuk Polman mendapatkan bantuan senilai Rp. 7,5 milyar lebih (lw).