Yogyakarta (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung event
Meski dalam suasana pandemi, semarak Prambanan Virtual Jazz Festival tetap tinggi |
Yogyakarta (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung event Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 sebagai wujud inovasi dari pelaku industri kreatif subsektor musik untuk tetap konsisten berkarya di tengah pandemi Covid-19.
Acara ini berlangsung dua hari, 31 Oktober dan 1 november, merupakan festival musik jazz yang digelar setiap tahun sejak 2015 secara offline. Namun kondisi pandemi membuat Prambanan Jazz Festival (PJF) di 2020 mengubah konsepnya menjadi virtual musik.
"Apresiasi setinggi-tingginya juga kepada Rajawali Indonesia, serta para pihak yang turut dalam pelaksanaan prambanan jazz virtual. Besar harapan para pelaku ekonomi kreatif dapat senantiasa bekerja sama mewujudkan suka cita dan komitmen untuk tetap berkarya, ciptakan inovasi, kreativitas, dan menampilkan karya-karya kebanggaan bangsa kita," ujar Menparekraf Wishnutama Kusubandio, dalam sambutannya secara virtual (31/10).
Wishnutama menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dan menjadi standar penyelenggaraan sebuah event di fase pandemi. "Protokol kesehatan yang dilakukan Prambanan Jazz Festival ini diharapkan bisa menjadi konsep experience dan alternatif penyelenggaraan event festival musik di masa pandemi ini," sambung Wishnutama.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani, menambahkan, pihaknya bersama industri dan instansi terkait lainnya telah menyusun buku panduan pelaksanaan event yang merujuk pada protokol kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Mulai dari sisi event supplier (produksi/vendor), event organizer, hingga pengisi acara serta crowd control-nya. Kemenparekraf juga telah melakukan simulasi dalam penyelenggaraan event.
Founder Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi, mengakui tidak mudah menyelenggarakan perhelatan di tengah situasi pandemi. Sebab, proses panjang terkait perizinan penyelenggaraan harus dilalui demi terwujudnya acara. “Usaha keras kami akhirnya bisa membuat Prambanan Jazz Festival 2020 tetap dapat terselenggara,” terang Anas.
Menurut Anas, keputusan menggelar Prambanan Jazz Festival 2020 secara virtual ini adalah langkah terbaik demi menekan angka penularan virus Covid-19. "Saya menyampaikan permohonan maaf kepada #PJFLovers karena belum bisa menggelar perhelatan secara offline," paparnya.
Hari pertama gelaran Prambanan Virtual Jazz Festival diisi deretan musisi, yakni Joko In Berlin, Fourtwnty, Isyana Sarasvati, Pusakata, Tompi dan Tulus. Hari kedua, hadir deretan musisi lainnya seperti Andmesh, Pamungkas, Ardhito Pramono juga Yura Yunita (ma/ag).