Labuan Bajo/NTT (WartaMerdeka) – "Kami ingin menjadikan warga setempat, putra-putri daerah menjadi aktor utama dalam pengembangan pariwisata dan ekono
Produk ekraf Labuan Bajo terus diberdayakan agar miliki daya saing yang kuat |
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) subsektor kriya dan fesyen yang banyak tersebar di desa di sekitar Labuan Bajo dan Kabupaten Manggarai Barat, dimana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan pendampingan melalui program Aksilarasi (Aksi Selaras Sinergi).
Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) memiliki potensi produk kriya dan fesyen yang sangat besar untuk dapat dipromosikan kepada wisatawan. Sehingga, lewat program Aksilarasi ini, Kemenparekraf/Baparekraf mengundang sejumlah ahli untuk memberikan pembekalan, pendampingan, dan pelatihan terhadap para perajin produk fesyen dan kriya lokal.
Dengan mengaktivasi perajin lokal lewat program Aksilarasi ini, Josua berharap, dapat memunculkan kantong-kantong perekonomian yang baru di Labuan Bajo. Salah satunya dengan memasarkan produk fesyen dan kriya melalui hotel, restoran, serta toko suvenir setempat.
"Saat ini kami juga mengundang stakeholders yang dapat menyerap karya-karya para perajin ini yaitu pengelola hotel dan restoran. Hotel biasanya punya gift shop, bahkan mereka juga menggunakan produk-produk itu sebagai bagian interior. Restoran juga demikian, termasuk juga toko-toko suvenir," tambahnya.
Josua mengatakan, produk-produk kriya dan fesyen ini memiliki nilai kekayaan budaya lokal yang dapat menjadi produk unggulan yang khas dari Labuan Bajo. “Produk-produk ini ke depan diharapkan akan menjadi bagian dari signature product dari Manggarai Barat tepatnya di Labuan Bajo. Maka dari itu masyarakat lokal harus terlibat dalam kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif supaya roda ekonominya bergerak," papar Josua.
Pemda bakal keluarkan kebijakan agar setiap investor mesti menggunakan produk lokal |
Augustinus juga mengungkapkan niatnya untuk membuat peraturan bupati yang mewajibkan industri wisata di Manggarai Barat agar menggunakan produk buatan perajin lokal. “Sehingga ini jadi syarat utama ketika setiap orang menanamkan investasi di Manggarai Barat, dia wajib menggunakan produk-produk lokal seperti yang telah kita lihat pada saat ini. Hanya dengan demikian kita mengangkat ekonomi masyarakat," ungkap Augustinus.
Adapun produk kriya dan fesyen yang dipamerkan dalam showcase ini adalah pakaian, kain tenun dengan pewarna alam. Selain itu, ada pula kerajinan anyaman pandan berupa tikar pesiar, keranjang logam, dan keranjang sayup serta aksesoris seperti kalung, gelang, anting, dan masker dengan corak khas Manggarai Barat, dari sejumlah Desa, seperti Watu Panggal, Ngancar, Poco Rutang Desa Wae Mose (ag/dh).