Yogyakarta (WartaMerdeka) – Sekelompok warga yang menyebut dirinya Masyarakat Bela Keutuhan NKRI (Masbehi) Yogyakarta menggelar aksi damai di Titik N
Dari ormas Yogyakarta menyuarakan aksi damai untuk menjaga keutuhan NKRI |
Yogyakarta (WartaMerdeka) – Sekelompok warga yang menyebut dirinya Masyarakat Bela Keutuhan NKRI (Masbehi) Yogyakarta menggelar aksi damai di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta (30/11). Koordinator aksi, Muhammad Alvin Khoiru mengatakan, aksi ini bentuk keprihatinan kepada kondisi Indonesia karena keutuhan NKRI dalam bahaya. “Kita merasa prihatin dengan kondisi Indonesia yang sedang diuji keutuhannya,” ujar Alvin kepada awak media.
Alvin menyebut, gerakan separatis di Papua yang terus menelan korban karena keberadaan OPM yang didukung oleh sayap gerakan politik didalam dan luar negeri. “Masbehi mendorong pemerintah untuk melanjutkan program Otonomi Khusus (Otsus) dan pembangunan yang lebih nyata bagi Provinsi Papua dan Papua Barat,” jelasnya.
Masbehi mendukung langkah TNI Polri untuk menangani aksi separatisme yang terjadi di wilayah Papua. “TNI dan Polri harus bertindak tegas terhadap segala bentuk upaya dan praktik kelompok-kelompok separatisme yang sengaja merongrong persatuan dan kesatuan NKRI,” tambahnya.
Alvin juga menghimbau kepada mahasiswa Papua yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta, untuk tidak mendukung ide separatis Papua. “Yogyakarta terbuka dan ramah terhadap semua saudara se bangsa dan se tanah air, sepanjang tidak mengganggu keutuhan NKRI. Karena Yogyakarta berperan besar dalam sejarah bangsa ini,” terangnya.
Selain itu, aksi anarkisme, terorisme, hingga radikalisme, yang masih terjadi di Indonesia. Contoh terbaru, kata Alvin, terkait kasus pembantaian di Sigi, di mana empat orang dalam satu keluarga yang dibunuh oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Masbehi pun mengutuk keras tindakan itu dan meminta kehadiran serta ketegasan negara mengusut hingga tuntas tragedi tersebut.
“Dari aksi ini kita ingin terus menjaga NKRI agar jangan sampai terpecah belah oleh beberapa oknum tersebut. Kita berbeda, tapi tetap satu karena kita punya Bhinneka Tunggal Ika, apa pun yang merugikan persatuan bangsa dan menodai kemanusiaan tidak bisa dibenarkan entah dari mana asalnya,” tegasnya.
Alvin menjelaskan, peserta aksi damai kali ini berjumlah sekitar 200 orang dengan beberapa ormas yang berbeda. Tidak hanya itu saja, beberapa pelaku usaha atau PKL yang berjualan di area Malioboro dan sekitarnya juga ikut dilibatkan. Aksi dimulai dari halaman parkir selatan Pasar Beringharjo hingga orasi di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Masbehi Yogyakarta yang didalamnya terdapat unsur seniman, budayawan, pengacara, politisi, mahasiswa, buruh serta aktivis perempuan secara tegas menyatakan bangsa Indonesia harus tetap berpegang teguh kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika demi tegak dan utuhnya NKRI.
Menyikapi berbagai permasalahan yang terjadi saat ini, Masbehi Yogyakarta menyerukan seluruh elemen bangsa mengedepankan asas musyawarah mufakat dengan menempatkan semangat persatuan di atas kepentingan individu, kelompok maupun golongan (lw).