Jakarta (WartaMerdeka) – Musibah yang menimpa maskapan Penerbangan Sriwijaya Air dengan kode SJ182 yang jatuh di sekitar Perairan Kepulauan Seribu (9/
Kapal dan personil Bakamla sudah turut serta mencari kapal SJ 182 sejak sabtu, 9 Januari |
Menurut laporan awal, benda besar tersebut yang diperkirakan sebuah pesawat, jatuh di sekitar perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Walaupun demikian, hal tersebut tidak dapat dipastikan, mengingat cuaca saat itu turun hujan dan gelap. Untuk mengkonfirmasinya, personel Bakamla RI langsung bergerak menuju titik jatuhnya pesawat menggunakan RHIB 611 sekira pukul 16.30.
Tidak berhenti disitu, Bakamla RI kembali mengerahkan 3 kapal susulan untuk memperkuat tim pencarian, yakni RHIB 612, RHIB 607, dan CAT 504. Disamping mengangkut personel Bakamla RI, kedua kapal tersebut juga mengikutsertakan rekan-rekan wartawan yang turut mencari kebenaran dan perkembangan terkini atas kejadian jatuhnya pesawat.
Guna memperkuat tim pencarian pesawat, Bakamla RI menambah satu kapalnya berukuran 80 meter, yakni KN. Pulau Nipah - 321. Jadi total 5 kapal dan 130 personel Bakamla RI dikerahkan, di luar personel yang terus melakukan pemantauan di Kantor Pusat Informasi Marabahaya Laut (KPIML) yang berpusat di Mabes Bakamla RI dan dipimpin langsung Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Suwito (dh).