Danau Toba/Sumut (WartaMerdeka) – Hari kedua pertemuan Menlu Tiongkok Wang Yi dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) L
Komitmen RI-RRC kerjasama di berbagai sektor |
Sehari sebelumnya, Luhut bersama Wang Yi menyaksikan penanda tanganan dokumen kerja sama (MoU) terkait proyek kerja sama “Two Countries Twin Park” di Parapat, Sumut.
Tujuan kerja sama ini untuk membangun model baru industri antara Indonesia dan Tiongkok, membentuk dasar yang efisien bagi investasi dan perdagangan dua arah, serta memperkuat pertukaran kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Terkait bidang tersebut, dirinya juga menyatakan bahwa kedua negara dalam hal ini Indonesia-RRT mampu membuka diri untuk membangun rumah sakit internasional agar tercipta kerja sama yang lebih mumpuni antara rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan, serta kolaborasi riset dan teknologi antarnegara.
Dalam hal riset, Luhut juga mengundang perguruan tinggi Tiongkok melakukan kerjasama di bidang herbal. Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektar di Humbang Hasundutan, Sumut, akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura.
Indonesia memiliki potensi tanaman obat herbal yang besar dan setiap tahunnya, 40 persen penduduk Indonesia mengandalkan herbal untuk menjaga kesehatannya. Di lokasi ini akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah.
“Selain itu, di tengah pandemi ini, saya juga berharap agar kerja sama ekonomi kita tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung wallet, perikanan, buah tropis, dan batu bara,” jelas Luhut.
Juga dibahas pentingnya kerja sama pengembangan industrial park. Kedua negara akan mengimplementasikan kerja sama bertajuk “Two Countries Twin Park” yang diusulkan Pemerintah Provinsi Fujian melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang.
Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan RRT. Pada masa mendatang, perusahaan asal RRT juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium (ma).