Sektor parekraf berangsur pulih, namun tetap harus waspada dengan disiplin protokol kesehatan Jakarta ( WartaMerdeka ) – Menteri Pariwisat...
Sektor parekraf berangsur pulih, namun tetap harus waspada dengan disiplin protokol kesehatan |
Jakarta (WartaMerdeka) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak generasi milenial Indonesia ikut memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif/parekraf di Tanah Air.
Dalam webinar "Indonesia Travel Outlook 2021", Sandiaga mengatakan berdasarkan Sensus Penduduk 2020, 53 persen atau sekitar 90 juta orang dari penduduk Indonesia didominasi kaum milenial dan generasi Z. "Milenial dan generasi Z ini juga bagian dari ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandiaga. Karena, generasi milenial dinilai miliki kontribusi besar memajukan sektor parekraf di Indonesia lewat kampanye Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia.
"Kita juga harus terus mengevaluasi bagaimana cara meningkatkan kualitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Jangan tunggu masa depan, jemput rezeki kita, kita bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi usaha dan lapangan kerja," jelas Sandiaga.
Kini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia sudah berangsur bangkit sejak libur natal dan tahun baru. Namun, tambah Sandiaga, kebangkitan itu harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
"Kenaikan angka wisatawan ini dibarengi dengan kenaikan angka penderita COVID-19. Jadi kita harus berjaga-jaga dan tetap waspada dengan disiplin protokol kesehatan," ulasnya. Webinar ini juga dihadiri oleh praktisi pariwisata, Sapta Nirwandar. Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2011-2014.
"Kalau dulu orang mengedepankan mass tourism, di pascapandemi orang akan memilih quality tourism atau wisata yang berkualitas. Jadi perlu ada peningkatan kualitas di berbagai sisi pariwisata dan ekonomi kreatif seperti higienitas, kecukupan sarana dan pra sarana, serta kesiapan sumber daya manusianya," ungkap Sapta (ag/dh).