“Bank Indonesia (BI) memiliki program yang berkesinambungan, inklusif dalam mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu, kita per
Sistem pembayaran digital QRIS sangat membantu sektor usaha parekraf |
Sandiaga dialog virtual dengan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjyo (20/2), membahas langkah strategis terkait sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar) untuk pelaku parekraf di Tanah Air untuk memudahkan transaksi di tengah pandemi Covid-19. Oleh karenanya, sinergi dengan Bank Indonesia menjadi satu hal yang perlu dilakukan.
Menparekraf menjelaskan, saat ini pihaknya sedang fokus dengan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021 dan Bangga Berwisata di Indonesia. Sehingga, perlu dukungan inovasi, salah satunya berupa pengembangan sistem pembayaran digital seperti QRIS untuk memudahkan pelaku usaha. Karena QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor, khususnya parekraf, dimana kini semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman.
Kemudian, perlu adanya big data, agar kebijakan yang dibuat lebih tepat sasaran. “Diperlukan juga data di sentra ekspor, sehingga kita bisa melakukan pendekatan berbasis data untuk pengembangan industri dan investasi. Karena tidak mungkin kita bisa mengembangkan usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, serta membuka atau mempertahankan 34 juta lapangan kerja ini tanpa adanya informasi atau big data yang mendukung hal tersebut,” tambahnya.
Sandiaga menuturkan, walaupun arahan Presiden untuk fokus kembangkan 5 destinasi super prioritas, tapi Menparekraf mengusulkan agar ada tiga destinasi tambahan, yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau. Usulan tersebut sudah mendapat persetujuan dari Presiden. “Saya berharap tiap daerah tersebut bisa dibantu kantor perwakilan dari Bank Indonesia untuk menyiapkan pelaku UMKMnya, agar bisa diberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi,” terang Sandiaga.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjyo merespon Sandiaga, pihaknya siap mendukung berbagai program yang digagas oleh Kemenparekraf/Baparekraf. “Pertama, kami akan mengintegrasikan penggunaan QRIS, mulai dari ticketing, booking hotel, restoran, transportasi, agar memudahkan pelaku UMKM dalam menggunakan pembayaran berbasis digital. Kedua, nanti kami juga akan menyiapkan UMKM binaan kami, yang tentunya sudah kami kurasi untuk kita supply,” urai Perry.
Mengenai big data, pihaknya sudah konsolidasi dengan Online Travel Agency (OTA) untuk memperoleh data terkait data tujuan wisata, maskapai yang digunakan, hingga demografi wisatawannya. Harapannya, nanti big data ini dapat diolah menjadi reporting system, sehingga membantu Kemenparekraf untuk mengakses data yang akurat (ag/dh).