Tim Kemenko Marves ke lapangan melihat rencana proyek infranstruktur di Nganjuk Nganjuk/Jatim ( WartaMerdeka )– Pemerintah melalui Kementeri...
Tim Kemenko Marves ke lapangan melihat rencana proyek infranstruktur di Nganjuk |
Kunjungan dipimpin Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Djoko Hartoyo, untuk meninjau secara langsung kondisi empat wilayah yang diusulkan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat kepada Menko Marves Luhut B. Pandjaitan serta tindak lanjut Rakor Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pengembangan Wilayah di 4 Kabupaten pada 20 Januari lalu.
"Pak menko selalu memberikan arahan untuk melihat secara langsung lokasi-lokasi yang diusulkan oleh daerah untuk dibantu pemerintah pusat," ujar Joko. Usulan tersebut, terkait dengan alokasi anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tahun ini berjumlah Rp 402,8 Triliun. "Khusus untuk bantuan pembiayaan bagi pemerintah daerah, jumlah yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kurang lebih Rp 100 Triliun. Dan ini akan dikompetisikan," tambah Joko.
Pihak Kabupaten Nganjuk terus jalin komunikasi intensif dengan Kemenko Marves sebagai kementerian koordinator. "Nganjuk Ahamdulillah, kami komunikasi bagus dan welcome. Kami juga sudah lihat dokumen yang diusulkan lengkap," kisah Joko. Dengan telah dipenuhinya dokumen seperti DED (detail engineering design), FS (feasibility study) dan izin lingkungan, diharapkan pengajuan usulan Nganjuk dapat disetujui oleh Kementerian Keuangan setelah mendapat rekomendasi dari Menko Marves.
Bupati Nganjuk mengungkapkan, empat wilayah yang diusulkan ke pemerintah pusat untuk dibangun infrastrukturnyam bertujuan meningkatkan iklim investasi, memperbaiki pengairan di musim kemarau agar petani dapat memperoleh hasil panen yang maksimal, menunjang pariwisata, mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta pengendali banjir.
Secara detil disbutkan wilayah-wilayah yang diusulkan, antara lain kawasan Industri Kabupaten Nganjuk (KING 1-4), Bendungan Margopatut, pelebaran dan perbaikan geometri Selingkar Wilis (ring 1), serta pembangunan tol Nganjuk-Kediri. Selain itu, Bupati Novi juga adan usulan pembangunan pengendali banjir di Kali Kuncir, Kali Bodor dan Kali Konang. "Sungai ini adalah sumber pengairan untuk pertanian di tempat kami, bila dihajar banjir maka pertanian kami akan hancur," keluhnya kepada Joko.
Untuk pelebaran dan perbaikan jalan selingkar Wilis, perlu memperbaiki jalur konektivitas dengan 5 kabupaten lainnya, yakni Tulungagung, Trenggalek, Madiun, Ponorogo, dan Kediri. "Pengembangan jalan selingkar wilis selatan ini selain mempermudah jalur logistic, juga mengoneksikan destinasi-destinasi wisata di kabupaten sebelah barat Provinsi Jawa Timur. Total anggaran diusulkan ke pemerintah pusat dalam rangka PEN itu adalah Rp 285 Miliar.
Setelah mengunjungi beberapa lokasi yang akan dibangun, Joko berjanji akan membantu memfasilitasi usulan Kabupaten Nganjuk sesuai Perpres Nomor 80/2019. Perpres tersebut berisi tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Namun, disisi lain, dia meminta agar pihak Kabupaten Nganjuk juga dapat berkoordinasi terus dengan Gubernur Jawa Timur terkait usulan mereka (ma).