Kalteng (WartaMerdeka) – "Kalau di lahan rawa hasil panennya bisa lima ton per hektar, itu sangat membanggakan. Oleh karena itu, melawan Covid bukan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo |
Mentan SYL didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau, Edy Pratowo, serta jajaran pejabat eselon satu Kementerian Pertanian menyaksikan panen padi di kawasan food estate Kalteng. Food estate merupakan upaya Kementan menjawab peningkatan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pangan, dengan mengoptimalkan lahan-lahan marjinal seperti lahan rawa pasang surut untuk memacu produksi melalui perluasan areal dan peningkatan produktivitas.
"Sebagaimana arahan Bapak Presiden, kita harus menggunakan cara-cara baru dengan pendekatan teknologi dan memperluas skala cara bertani kita," kata Mentan. Total areal food estate di Kalteng adalah 164.598 hektar. Sedangkan untuk Kabupaten Pulang Pisau sendiri adalah 10 ribu hektar.
Mentan mengungkapkan, pengelolaan dan penanganan pertanian setiap daerah tidaklah sama. "Persoalan pertanian itu selalu dinamis. Jadi, kelompok tani harus lebih kuat. Yang perlu diperhatikan itu adalah saling kerja sama, jangan saling menyalahkan, dan sempurnakan yang kurang,"tambahnya.
Sementara Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyebut program food estate di 2020 berjalan cukup baik dan lancar. "Total yang sudah dipanen seluas 2.875 hektar dari total luas yang ditaman 18.879 hektar dan tentunya setiap hari akan terus bertambah," jelas Sugianto.
Mengenai berita gagal panen yang sempat beredar, Gubernur Sugianto beserta jajaran Forkopimda bergerak cepat ke lapangan. "Kami bersama Pak Kapolda, Pak Danrem, hari Selasa, 9 Februari lalu sudah mengunjungi empat titik. Memang, dalam tahap awal membangun, ada kekurangan. Tapi dengan dukungan pemerintah pusat terutama dari Bapak Menteri Pertanian, Insyaa Allah program ini akan lebih baik dan bisa menjadi contoh nasional," ungkap Gubernur.
Intinya, food estate Kalteng bisa menjadi sesuatu yang besar. Tantangannya menurutnya adalah serangan hama, cuaca yang ekstrim dan semangat petaninya. Di masa pandemi ini, ketersediaan pangan yang cukup juga sangat membantu kekuatan (imun) tubuh masyarakat/petani, karena mendapat konsumsi makanan berkualitas (dh).