Kementerian Pertanian (Kementan) telah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani, sebagai upaya nyata menghadapi puncak panen raya padi pada Ma
Serap gabah dilakukan Pemerintah untuk seluruh wilayah Indonesia |
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan, menindaklanjuti Surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021 dan dalam rangka serap gabah petani saat panen raya padi, pihaknya bentuk Tim Terpadu Gerakkan Serap Gabah Petani. Tim ini bersama dinas pertanian, Bulog, dinas ketahanan pangan, dinas perindustrian dan perdagangan, unsur Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) dan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling), membuat kesepakatan kesanggupan serap gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Di Kabupaten Sragen sendiri pada tanggal 16 Maret 2020, Tim Terpadu Gerakkan Serap Gabah Petani bersama Bulog dan Perpadi telah menyepakati serap gabah petani dengan volume 17.580 ton sesuai standar mutu yang dipersyaratkan dalam HPP gabah/beras dan persyaratan kualitas internal Bulog,” ucap Suwandi di Jakarta (17/3).
Adapun persyaratan kualitas harga gabah sesua Pemendag No.24/2020 tentang HPP untuk pembelian gabah/beras oleh Perum Bulog mulai berlaku 19 Maret 2020, yakni gabah kering panen (GKP) tingkat petani dengan kadar air 25 persen sebesar Rp 4.200 per kg, GKP kadar air 25 persen tingkat penggilingan Rp 4.250 per kg, gabah kering giling (GKG) kadar air 14 persen tingkat penggilingan Rp 5.250 per kg, GKG kadar air 14 persen di gudang Bulog Rp 5.300 per kg dan harga beras kadar air 14 persen Rp 8.300 per kg.
Suwandi menuturkan sesuai data BPS, potensi panen pada Maret 2021 seluas 1,63 juta hektar dan April luas 1,67 juta hektar. Oleh karena itu, Kementan dengan optimal melakukan upaya-upaya penanganan panen dan pasca panen untuk menjaga agar harga gabah/beras petani menguntungkan serta melakukan juga percepatan tanam Musim Tanam-II.
“Untuk itu, langkah serap gabah ini dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dampak penurunan harga akibat panen raya dapat diantisipasi. Di samping itu, kami pun meminta pemerintah daerah menyiapkan dan memperkuat stok cadangan beras di tiap Desa, Kecamatan/kostratani dan Kabupaten/kota,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sragen, Eka Rini Mumpuni T.L menyebut, puncak panen padi di Kabupaten Sragen Maret ini diperkirakan seluas 21 ribu hektar lebih dengan produktivitas 6,26 ton per ha. Panen juga berlangsung di April 2021 dengan luas panen mencapai 18.333 ha.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementan yang menfasilitas serap gabah musim panen ini. Oleh karena itu, volume serap gabah yang telah disepakati bersama Bulog dan Perpadi sebesar 17.580 ton kami pastikan tercapai dengan harga beli tingkat petani minimal sesuai HPP. Jadi harga gabah/beras petani kami pastikan tidak boleh anjlok, petani harus untung,” ungkap Eka (ma).