Pemerintah terus menggalakkan implementasi pengelolaan sampah secara terpadu. Terlebih di daerah yang telah ditetapkan sebagai kawasan Destinasi Pariw
![]() |
Alat pemusnah sampah produk anak bangsa dari PT Pindad |
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Nani Hendiarti, bersama dengan Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN) Zakiyah, Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus, dan General Manager PTTEP Indonesia Mr. Grinchai, baru saja meresmikan program pengolahan sampah secara terpadu di Lumban Pea, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba (10/3).
Peresmian ini ditandai dengan penggunaan pertama kalinya insenerator pemusnah sampah “STUNGTAxPINDAD”, diproduksi oleh PT. Pindad (persero) serta secara simbolis pembukaan rekening nasabah bank sampah. Nani menjelaskan, program ini sangat baik untuk mendorong keterlibatan masyarakat dan menggandeng pihak swasta dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang terintegrasi.
“Tentu harapannya dengan pengelolaan sampah yg terpadu ini dapat membuat kawasan Toba yang sudah ditetapkan menjadi DPSP menjadi lebih bersih. Mari kita bersama-sama menunjukan bahwa kita peduli dengan pengelolaan sampah, hal ini memang menjadi tanggung jawab semua baik pemerintah pusat, daerah, masyarakat serta pihak swasta, mulai dari hulu ke hilir,” ucap Nani.
Masyarakat Kabupaten Toba dapat pelatihan meliputi 3 kegiatan, yaitu edukasi materi “Sampahku, Tanggung Jawabku” untuk sekolah-sekolah dasar, pendampingan kepada masyarakat untuk memilah dan memanfaatkan sampah organik dan non-organik melalui pengembangan bank sampah, serta penggunaan insinerator untuk memusnahkan residu sampah yang tidak bisa lagi dimanfaatkan.
![]() |
Masyarakat diajari untuk memanfaatkan sampah dengan cerdas |
Upaya terobosan pengelolaan sampah seperti dikembangkan di Kabupaten Toba merupakan implementasi dari konsep ekonomi sirkular. Paradigma baru dalam pengelolaan sampah, dimana sampah dimanfaatkan kembali secara berulang menjadi sumber daya atau bahan baku bagi produk yang baru.
Selain itu, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah, menyebut, insenerator “STUNGTAxPINDAD” yang diproduksi PT. Pindad (persero) merupakan teknologi karya anak bangsa yang sudah mendapat logo SNI (standar nasional Indonesia), dan sudah lolos uji sebagai produk ramah lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta diharapkan dapat membantu permasalahan sampah di berbagai daerah.
Sementarat Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus menambahkan, ini merupakan program edukasi tentang pengelolaan sampah mulai dari rumah, yang bertajuk "Tarhilala” yang artinya memanfaatkan segalanya untuk lebih dimanfaatkan.
“Dukungan program pemerintah dan swasta ini serta dengan adanya insinerator ini sangat membantu untuk menjalankan program kami dalam penanggulangan sampah, rencananya saya akan buatkan peraturan denda untuk pembuangan sampah sembarangan, hal itu diharapkan dapat mendorong Toba menjadi lebih bersih dari sampah dan destinasi wisata yang ada disini bisa dinikmati oleh pengunjung atau wisatawan yang datang ke Toba”, ungkap Poltak (ma).