Lebanon (WartaMerdeka) – mencekamnya situasi di Blue Line – garis demarkasi yang membagi wilayah Lebanon dan Israel, personel TNI dari Satgas Indobatt
Sikap cepat Satgas Indobatt di Lebanon hadir di tengah suasana mencekam berhasil turunkan ketegangan |
Komandan Kontingen Garuda selaku Komandan Satgas XXIII-O/UNIFIL, Kolonel Inf Amril Haris Isya Siregar, yang terjun langsung memantau situasi mencekam di lapangan (10/3) mengatakan, ini diawali saat ada pembuatan jalan baru oleh tentara Lebanon atau dikenal Lebanese Armed Force (LAF) di Temporary Point (TP) area 35.
Pembuatan jalan baru dilakukan karena masih banyaknya ranjau di wilayah perbatasan Lebanon. “Sebagai bentuk protes pembuatan jalan baru oleh LAF, Israel mengirim tiga unit tank Merkava beserta beberapa prajurit yang berjalan kaki di samping kanan dan kiri tank dan membuka Iron Gate dekat TP 35 untuk dilalui,” jelas Kolonel Inf Amril.
“Tak berselang lama datang 20 orang tentara LAF dengan bersenjata lengkap dan menempatkan beberapa penembak jitu di atap sebuah rumah kecil di area TP 35,” tambah Dansatgas. Spontan Satgas Indobatt XXIII-O/UNIFIL yang berjaga di TP 35 dan TP 36 melaporkan kepada komando atas dan langsung direspon markas UNIFIL. Lalu diberi otorisasi mengirim 47 personel Battalion Mobile Reseved (BMR) Indobatt, mendirikan blokade di TP 35 dan TP 36 serta mencegah hal yang tak diinginkan.
“Saya perintahkan kepada seluruh personel untuk memperpanjang waktu pemasangan blokade serta selalu siaga dan waspada terhadap segala kemungkinan terburuk dan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan mengingat banyaknya masyarakat sipil yang berdatangan ke lokasi,” tegasnya.
Keterangan Foto:
Sikap cepat Satgas Indobatt di Lebanon hadir di tengah suasana mencekam berhasil turunkan ketegangan