Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir b
Dari kiri ke kanan, Mendag Lutfie, Mentan Syahrul, Gubernur Jatim Khofifah dan Meneg BUMN Erick Tohir |
Mentan menjelaskan, secara nasional pada saat yang sama, Kementan melalui Badan Karantina Pertanian telah melakukan fasilitasi sertifikasi ekspor terhadap 81,3 ribu ton komoditas pertanian dengan nilai mencapai Rp. 1,264 triliun. Dengan kontribusi terbesar asal sub sektor perkebunan sebesar 78,9 persen dan diikuti masing-masing asal sub sektor Tanaman Pangan, Peternakan dan Hortikultura.
"Tetapi yang ditempat ini yakni di Teluk Lamong produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur yang kita lepas senilai Rp 140,03 miliar dengan total volume 5,4 ribu ton dan 757 batang ke dua belas negara tujuan sekaligus,"ujar Mentan Syahrul di Teluk Lamong (12/3). Produk pertanian yang diekspor antara lain berupa sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji dan cengkeh.
"Pelepasan ekspor hari ini cukup besar dan saya kira apa yang dilakukan Gubernur Jawa Timur kami bertiga dari pertanian, perdagangan maupun BUMN siap untuk terus mendukungnya," tambahnya. Selain itu, Mentan mengatakan sesuai arahan Presiden Jokowi, sinergi lintas Kementerian harus di tingkatkan sebagai langkah strategis percepatan pemulihan ekonomi nasional, ditengah tantangan Pandemi Covid-19.
"Menghadapi pandemi ini dengan berbagai dampak yang ada, maka kerja tidak bisa satu sektor saja, kita harus hand to hand. Hari ini kami datang untuk melepas ekspor. Bersama kita genjot pasar ekspor produk pertanian kita," jelas Mentan.
Mendag) Muhammad Lutfi juga menyampaikan rasa syukurnya atas pelepasan ekspor asal Provinsi Jatim yang cukup besar. "Selamat atas ekspor yang luar biasa. Kita bisa lihat kita penghasil, penjual , pengekspor kopi salah satu yang terbaik di dunia. Dan kita juga ingin menjual barang barang prosfektif Indonesia seperti sarang walet untuk memastikan ekspor menjadi salah devisa negara," pujinya.
Gubernur Jatim Khofifah menyebut, Kementan terus memberikan penguatan sektor pertanian di Provinsi Jatim. Kedepan, Jatim berupaya menghasilkan produk yang sudah diolah dan siap diolah untuk menjadi pasokan pasar internasional (ma).