Jakarta (WartaMerdeka) – “Saya akan menjadwalkan kunjungan ke Sulawesi untuk mencari travel pattern. Kalau mendarat di Maros, pergerakan wisatanya ak
Travel Pattern jadi strategi jitu untuk mengajak wisatawan menjelajah potensi wisata di daerah |
Sandiaga mengusulkan, untuk mengembangkan travel pattern (peta perjalanan) bagi wisatawan guna meningkatkan kualitas parekraf di Provinsi Sulsel. Travel pattern tak hanya memberikan pengalaman baru bagi wisatawan, tapi mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, sesuai dengan tren wisata ke depan yang bersifat personalize, customize, localize, dan smaller in size.
“Customize yang dimaksud wisata minat khusus, mereka datang ke destinasi karena keinginan yang khusus. Personalize dimana wisatawan akan datang dengan keluarga. Localize, jarak kunjungan antara tempat tinggal ke destinasi tujuan maksimal 200 hingga 300 km. Jadi travel pattern ini perlu kita kembangkan. Terakhir smaller in size. Memang dari segi kuantitas lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemic. Tapi kualitas dan dampaknya terhadap lingkungan akan lebih baik. Jadi lebih quality and sustainability,” urai Sandiaga.
Para Bupati dan Walikota dari Sulsel saat bertemu Menparekraf |
Kedelapan kepala daerah yang berjumpa Menparekraf adalah Bupati Enrekang Muslimin Bando, Walikota Makassar Ramdhan Pomanto, Bupati Kepulauan Selayar M. Basli Ali, Bupati Takalar Syamsari Kitta, Bupati Jeneponto Ikhsan Iskandar, Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam, dan Bupati Morowali Taslim.
Para Bupati dan Walikota berkesempatan memaparkan berbagai potensi wisata dan program unggulan dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah masing-masing. Mulai dari segi atraksi wisata yang dihadirkan, amenitas, serta aksesibilitasnya.
Secara umum para kepala daerah berharap Menparekraf dapat memberikan dukungan scaling up SDM bagi para pelaku usaha, pengembangan homestay di desa-desa wisata, serta dukungan pelaksanaan event, promosi, dan pemasarannya (ag/dh).