Geliat pariwisata di Sumatera Barat (Sumbar) terus berdenyut. Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kr
Istana Pagaruyung bukan hanya ikonTanah Datar, tapi juga Sumbar |
"Ke Sumatra Barat kalau tidak ke Istana Baso Pagaruyung belum sah namanya. Bukan hanya istana saja, di sini juga ada museum tenun dengan koleksinya yang indah," kata Sandiaga (22/4), didampingi Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy dan Bupati Tanah Datar, Eka Putra.
"Kami sangat mendukung dan kami secara konkret menyiapkan DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk tahun ini. Dan ada event berskala nasional di Tanah Datar yang sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf," jelas Sandiaga. Event tersebut adalah Festival Pesona Minangkabau,rencananya digelar pada Juli mendatang. Festival ini merupakan acara tahunan yang juga diikuti kabupaten dan kota se-Sumbart serta provinsi tetangga seperti Jambi dan Kepulauan Riau.
Di tahun-tahun sebelumnya, festival ini tidak hanya menghadirkan pergelaran seni bernuansa Melayu dan Minangkabau, tapi juga ada kegiatan wisata lainnya. Seperti pacu jawi, pertunjukan tari kolosal, karnaval, dan lainnya. Tahun ini Festival Pesona Minangkabau diselenggarakan di tiga lokasi. Selain di Istano Basa Pagaruyung, juga di Pasar Vander Capellen dan Gedung Suri Maharajo Dirajo.
Untuk itu Menparekraf mengingatkan agar kesiapan penyelenggaraan acara tersebut dapat dilakukan dengan baik. Terutama dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Serta yang tak kalah penting adalah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Kepolisian, Satgas COVID-19, dan lainnya.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyambut baik dukungan penuh dari Kemenparekraf. Rencananya DAK dari Kemenparekraf nantinya akan digunakan untuk menyelesaikan lahan parkir di Istano Basa Pagaruyung serta tempat kios cenderamata UMKM. "Kami juga akan membangun rumah-rumah adat yang nantinya akan difungsikan menjadi homestay," ungkap Bupati Eka Putra (dh/ag).