Samosir/Sumut (WartaMerdeka) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan kegiatan "Penguatan Ke
Salah satu kelemahan pelaku parekraf di sekitar Danau Toba adalah belum adanya standar produk yang baik |
Pelatihan ini terbagi dalam beberapa sesi dan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Samosir ,terkait pentingnya bekal pengetahuan kelembagaan serta pemanfaatan teknologi dalam upaya peningkatan daya saing produk.
Direktur Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevi diwakili Sub Koordinator Kelembagaan Regional III Kemenparekraf/Baparekraf Herbin Saragi menjelaskan (28/4), pemerintah telah menetapkan Danau Toba sebagai satu dari lima destinasi super prioritas. Pengembangan infrastruktur yang dijalankan pemerintah pusat harus diiringi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusianya.
"Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan satu hal yang tidak bisa dipisahkan, karena memiliki simbiosis mutualisme yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Disaat wisatawan datang berwisata, di sanalah roda ekonomi berputar. Di sanalah produk ekonomi kreatif dan UMKM bisa ambil bagian, baik itu di bidang kuliner, cenderamata, kriya, dan lainnya,” ujar Herbin Saragih.
Produk ekraf dari Kabupaten Samosir tak hanya bermain di pasar lokal, tapi juga ke pasar global dengan memaksimalkan perkembangan teknologi sehingga dapat masuk ke ekosistem ekonomi digital.
"Pemerintah sudah all out menjadikan Danau Toba menjadi salah satu destinasi super prioritas. Kami berharap ini menjadi momentum bagi pemda, masyarakat, hingga stakeholder lainnya di sekitar Danau Toba untuk ikut berpartisipasi mendukung dan menyukseskan dalam pengembangan DSP Danau Toba," papar Herbin.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Dumosch Pandiangan mengatakan, "dengan perkembangan infrastruktur yang tinggi, tentu harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Karenanya kami sangat berterima kasih kepada Kemenparekraf atas kegiatan pelatihan ini. Karena bagaimanapun keindahan dan infrastruktur yang luar biasa akan sia-sia kalau sumber daya manusianya tidak ditingkatkan.”
Potensi ekraf di Kabupaten Samosir dan Kabupaten sekeliling Danau Toba mulai dari kriya, kuliner, fesyen, seni ukir, hingga kopi. Namun secara umum kelemahannyai belum adanya standardisasi produk yang baik. Selain itu, juga lemahnya para pelaku ekraff dalam memahami ekosistem digital (vh/dh).