Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memuji kerja keras pelaku ekonomi kreatif/
Film animasi juga miliki prospek yang baik |
"Saya mengapresiasi bakal hadirnya film (animasi) ini. Saya yakin dengan kualitas yang terus ditingkatkan, suatu saat film-film berkualitas seperti 'Nussa' ini akan membanggakan nama Indonesia di dunia,” kata Menparekraf.
Kolaborasi merupakan salah satu faktor yang harus dapat dilakukan insan kreatif tanah air guna meningkatkan potensi dan peluang. Seperti dalam produksi film 'Nussa', sebagai kolaborasi antara studio Animasi The Little Giantz dipimpin Aditya Triantoro dan Visinema Pictures digawangi Angga Dwimas Sasongko. Ratusan insan film terlibat dalam proses produksi film tersebut.
"Di tengah pandemi ini banyak sineas berkolaborasi dan menghasilkan produk yang bukan hanya bagus untuk dilihat, tapi juga punya nilai-nilai Indonesia. Bahkan sangat relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari," kisah Sandiaga.
Saat nonton bareng film tersebut, hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Triawan Munaf, Vina Panduwinata, sutradara Angga Dwimas Sasongko, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya, serta Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam.
"Saya juga mengapresiasi kepada Pak Erick Thohir dan Pak Triawan Munaf yang menaruh perhatian pada sektor perfilman di Indonesia. Mas Angga tadi cerita film animasi cost nya tinggi. Segi positifnya, film ini mempekerjakan 400 lebih sineas yang terlibat dalam produksi. Sehingga membuka lapangan kerja sangat luas. Dari segi teknologi, film ini menggunakan teknologi terbaik saat ini sehingga diharapkan menjadi trigger untuk anak negeri menampilkan karya-karya keren lainnya. Bangga sekali saya,” paparnya.
Ini juga bagian dari gerakan Kembali Ke Bioskop. Diharapkan dengan program #Kembalikebioskop yang ditopang penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, perfilman Indonesia berangsur bangkit. Di awal 2020 jumlah penonton film Indonesia terus tumbuh, ditonton lebih dari 12,5 juta orang dalam kurun waktu tiga bulan dari Januari sampai Maret 2020. Namun saat pandemi, per hari ini data pengunjung bioskop baru berkisar 454 ribu orang.
Hadirnya “Nussa the Movie” diharapkan memacu pegiat animasi giat berkreasi |
Sementara sutradara Angga Dwimas Sasongko menambahkan, film "Nussa" merupakan perluasan dari format digital ke layar lebar. “Di Layar lebar kita ingin melihat bagaimana Nussa hidup dengan keberagaman yang ada di Indonesia. Intinya kita ingin nunjukin dengan animasi kita bisa menceritakan tentang hal-hal yang esensial yang dekat dengan keseharian kita, dengan animasi kita bisa menyentuh hati orang juga supaya, animasi indonesia bisa menjadi milestone baru,” utai Angga.
Angga juga berharap, tayangnya "Nussa the Movie" produksi 2021 ini jadi pemicu bagi anak muda Indonesia yang memiliki kemampuan namun tidak punya wadah, platform, framework untuk bisa berkarya. Film ini diadaptasi dari serial animasi berjudul sama pemenang kategori Film Animasi Pendek Terbaik Festival Film Indonesia 2019 (dh/ra).