Tim Wildlife Rescue Unit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam/BBKSDA Sulsel bersama Tim Animal Rescue, Pemadam kebakaran Kabupaten Maros serta BPSP
![]() |
Sungguh mengherankan lumba-lumba bisa melompat ke empang dari Laut |
Kejadian berawal dari laporan Kader Konservasi bernama Asri, tentang adanya lumba-lumba yang terjebak di empang milik seorang warga, Haris di Desa Marannu, Kecamatan Lau, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Lumba-lumba yang terdampar memiliki panjang sekitar dua meter dan diduga terjadi ketika air laut sedang pasang.
“Jarak empang ke laut cukup jauh yakni sekitar lima kilometer. Oleh karena itu, agak mencengangkan apabila ada lumba-lumba masuk ke empang. Kemungkinan lumba-lumba ini melompat ke empang dari aliran sungai yang berada tepat di samping empang pada saat air laut pasang,” jelas Haris.
Setelah diperiksa kesehatan lumba-lumba oleh tim WRU BBKSDA dan BPSPL Makassar, tim rescue gabungan memutuskan, evakuasi lumba-lumba ke laut segera dilakukan. Lokasi pelepasan dilakukan di laut yang berjarak 7 km dari lokasi empang tempat terdamparnya .
Thomas Nifinluri, Kepala BBKSDA Sulsel menyampaikan, “terima kasih atas respon cepat dan kerja sama semua tim resque satwa di Makassar. Tim WRU, Tim Animal Resque Damkar Maros dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) sehingga satwa lumba-lumba yang tersesat di Empang warga bisa kembali laut dengan selamat.”
Menurut Thomasi, Lumba-lumba merupakan migratory spesies, hampir ditemukan di seluruh perairan di dunia. Indonesia merupakan wilayah migrasi dari biota ini yaitu dari Samudera Pasifik dan Samudra Hindia melalui Selat Sunda sampai dengan Paparan Sahul. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1999 dan Permen LHK No. 106/2018, semua jenis lumba-lumba air laut dilindungi (bp)